Erdogan Desak Kosovo, Serbia Redakan Ketegangan

Presiden Turki Recep Tayyip . (Foto: dok. Russia Insider)

Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (29/3), berbicara melalui telepon dengan pemerintah dan untuk membahas penahanan seorang politisi Serbia, menurut sumber kepresiden.

Erdogan berbicara tentang ketegangan antara Serbia dan Kosovo setelah Marko Djuric, Kepala Kantor Serbia urusan Kosovo, ditahan Senin (26/3) di Kosovo utara.

Presiden Turki menyerukan Aleksandar Vucic dari Serbia dan Hashim Thaci dari Kosovo untuk berhati-hati dalam memastikan bahwa insiden ini tidak akan merusak dialog Belgrade-Pristina.

“Dialog antara Serbia dan Kosovo sangat penting,” tegas Erdogan. Seperti Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.

“Turki siap memberikan kontribusi apapun untuk perdamaian antara kedua negara,” kata Erdogan.

Kosovo bekas provinsi Serbia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 2008 dan diakui oleh lebih dari 100 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Turki.

Belgrade bersikeras bahwa wilayah itu masih merupakan bagian dari Serbia.

Pada tahun 2011 dialog Serbia-Kosovo diprakarsai oleh Uni Eropa, karena percaya pengakuan Serbia terhadap Kosovo harus menjadi tujuan akhir negosiasi.

Sejak itu, tim negosiasi dari kedua negara telah mengadakan pembicaraan di Brussels. (T/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.