ERDOGAN KRITIK REAKSI IRAN ATAS EKSEKUSI ULAMA SYIAH

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: dok. Aei.org)
Presiden Recep Tayyip . (Foto: dok. Aei.org)

Ankara, 27 Rabi’ul Awwal 1437/7 Januari 2016 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu (6/1), melontarkan kritikannya terhadap yang warganya melakukan penyerangan terhadap dua misi diplomat pada Sabtu (2/1) malam sebagai reaksi eksekusi ulama Syiah Nimr Al-Nimr.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengumumkan telah mengeksekusi 47 orang atas tuduhan terorisme, salah satunya adalah Sheikh Nimr.

Mengenai eksekusi 47 tersangka terorisme, Erdogan menyebutnya itu “masalah dalam negeri” pemerintah Arab Saudi, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Empat puluh enam dari mereka yang dieksekusi adalah Sunni dan mereka dieksekusi karena mereka berafiliasi dengan Al-Qaeda. Salah satunya adalah seorang pemimpin agama Syiah. Keputusan ini sebelumnya diambil dan Arab Saudi melaksanakan itu. Ini adalah keputusan mereka,” kata Erdogan dalam sebuah pidato di ibukota Ankara.

Presiden Turki membandingkannya dengan konflik di Suriah dan mengatakan, mereka yang tetap diam tentang kematian warga sipil dalam perang saudara Suriah, justeru gempar atas eksekusi satu orang di Arab Saudi.

“Anda memberikan dukungan Anda (kepada rezim Suriah) baik secara implisit maupun secara terbuka. Anda memberikan keuangan dan senjata mendukung untuk pembunuh (Presiden Bashar) Assad,” kata Erdogan tanpa menyebut “Iran”.

“Kedutaan Arab Saudi (di Iran) dihantam dengan peluncur roket. Kedutaan di Irak juga dirusak. Ini tidak dapat diterima dalam hal hubungan internasional,” tegasnya.

Setelah Bahrain dan Sudan turut memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran dan mendukung Arab Saudi, Djibouti juga menghentikan hubungan diplomatiknya dengan Iran dalam menanggapi penyerbuan terhadap kedutaan Arab Saudi.

Sementara Qatar, Uni Emirat Arab, dan Kuwait telah menurunkan tingkat hubungan politiknya dengan Iran, tapi belum sejauh pemutusan hubungan.

Sementara itu, Yordania memanggil Duta Besar Iran di Amman pada Rabu mengutuk serangan terhadap kedutaan, dan “gangguan Iran” dalam urusan dalam negeri Arab Saudi.(T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.