ERDOGAN TEGASKAN TURKI TIDAK TUNDUK PADA BARAT

RECEP TAYYIP ERDOGAN
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AA)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AA)

Ankara, 28 Dzulhijjah 1435/22 Oktober 2014 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki tidak akan tunduk pada standar ganda dan kritik yang tidak adil dari negara-negara Barat.

Berbicara dalam Simposium Ombudsman Internasional di Ankara, Selasa (21/10), Erdogan membela peluncuran RUU pemberian kekuasaan lebih kepada lembaga penegak hukum di Turki, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

RUU dibuat setelah Partai Buruh Kurdistan atau PKK, melakukan demonstrasi selama liburan hari raya Idul Adha pada awal Oktober, mengakibatkan kematian 36 orang.

Para demonstran turun ke jalan dengan dalih, pemerintah Turki tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan kemajuan militan ISIS yang menyerbu kota Kobane, Suriah, dekat perbatasan dengan Turki.

“Kami sedang mengambil langkah-langkah yang sama seperti Eropa dan Amerika Serikat. Saya pribadi tahu cara aparat keamanan di Barat mengambil langkah-langkah dalam menghadapi vandalisme,” katanya.

“Apakah Barat menyerukan kerusakan seperti kebebasan negara mereka sendiri? Tapi standar ganda sangat jelas ketika datang ke Turki.”

Erdogan mengatakan, Turki sedang dikritik karena kurangnya kebebasan pers.

Dia menegaskan, wartawan yang dipenjara di Turki dihukum sehubungan dengan pembunuhan, terorisme dan kejahatan lainnya.

“Tapi tidak ada yang menyebutkan 16 jurnalis yang Israel bunuh selama serangan Gaza (Juli-Agustus lalu). Tidak ada yang berbicara tentang para wartawan yang datang di bawah tekanan, atau dipecat (karena kritik mereka terhadap kebijakan Israel) selama serangan Gaza,” ujar Erdogan.

Erdogan juga mengingatkan tentang tiga orang pemuda yang terbunuh oleh para pendukung pro-PKK selama protes Kobane dua minggu yang lalu.

“Kami tidak melihat liputan internasional apa pun tentang kematian mereka. Tapi ketika terjadi kematian remaja selama protes Gezi, beberapa kalangan melintasi samudra mencoba mempolitisasi ini, mengacu pada sekte keagamaan remaja itu,” katanya. (T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Comments: 0