Menjadi aparat kepolisian merupakan impian bagi kebanyakan orang, termasuk Fatikhul Muttaqin (22). Fatikh, sapaan akrabnya, sangat ingin menjadi Polisi sejak masih kecil.
Cita-cita tersebut akhirnya bisa diwujudkan Fatikh pada akhir 2021 lalu. Ia berhasil lolos seluruh rangkaian tes, diterima dan kini bertugas di Polda Jawa Tengah.
Ternyata, ada kisah menarik di balik suksesnya Fatikh menjadi anggota kepolisian. Ia berhasil lolos menjadi aparat keamanan negara berbekal hafalan Al-Quran.
Santri Rumah Tahfidz
Baca Juga: Pak Jazuli dan Kisah Ember Petanda Waktu Shalat
Sebagaimana keterangan tertulis PPPA Daarul Qur’an yang diterima MINA, Kamis (23/6), diketahui, Fatikh adalah salah satu santri Rumah Tahfidz Al-Husna Jonggol, Bogor, sejak 2020 silam. Sebelum mantap memutuskan untuk menjadi penghafal Al-Quran, Fatikh mempelajari ilmu agama dari ibunya.
Ibunya juga sangat menginginkan Fatikh menjadi hafidz Quran.
Meski cita-citanya adalah menjadi Polisi, namun Fatikh memilih mewujudkan impian sang ibu yakni memiliki anak penghafal Al-Quran. Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk menghafal Al-Quran di Rumah Tahfidz.
Perjalanan Fatikh menjadi santri pun dimulai. Ia dan para santri lainnya memiliki rutinitas yang sama yakni belajar dan manghafal Al-Quran. Aktivitas itulah yang terus dilakukan Fatikh selama di Rumah Tahfidz.
Baca Juga: Jalaluddin Rumi, Penyair Cinta Ilahi yang Menggetarkan Dunia
Hingga 10 bulan setelah ia masuk Rumah Tahfidz, Fatikh sudah memiliki hafalan Al-Quran sebanyak 18 juz. Untuk mencapai prestasi tersebut, Fatikh melewati perjuangan yang cukup berat. Siang-malam ia habiskan untuk menambah dan mengulang hafalan Al-Qurannya.
Menjadi Polisi Berbekal Hafalan Al-Quran
Tak disangka, dengan bekal hafalan Al-Quran tersebut, Fatikh mampu meraih impian yang ia idamkan sedari kecil, yakni menjadi anggota Polisi. Fatikh mengikuti seleksi pendaftaran Bintara Polri melalui jalur Proaktif Bintara Polri yang mensyaratkan pesertanya harus hafal minimal 10 juz Al-Qur’an.
Restu dari sang ibu dan Ustadz Mansur Al-Hafidz, selaku pengasuh di Rumah Tahfidz Al-Husna membuat Fatikh semakin yakin mengikuti seleksi ini. Serangkaian tes pun ia jalani. Hingga pada pengumuman akhir ia dinyatakan diterima.
Baca Juga: Al-Razi, Bapak Kedokteran Islam yang Mencerdaskan Dunia
Fatikh dilantik menjadi anggota Polri pada 22 Desember 2021 lalu. Menariknya, momen tersebut bertepatan dengan Hari Ibu yang membuat pelantikan itu menjadi kado terindah bagi sang ibu tercinta.
Bertugas di Polda Jateng dan Tetap Rajin Murojaah
Kini ia mendapat tugas di Polda Jawa Tengah. Meski menjadi anggota Polri, ia tidak melupakan latar belakangnya sebagai santri. Fatikh masih tetap semangat mengulang hafalannya di tengah kesibukannya menjaga keamanan negara. Karena selain menjadi hafidz Quran, ia juga ingin mengamalkan ilmunya melalui profesi yang ia jalani.
“Salah satu kunci keberhasilan yang saya dapatkan adalah ridho dan restu dari ibu saya, karena dulu sebelum saya menghafal Al-Qur’an An-Nisa’ ya hanya ngaji biasa, tapi karena keinginan ibu saya agar saya menjadi penghafal Al-Qur’an dan saya mengikuti kemauan beliau,” ujar Fatikh.
Baca Juga: Abdullah bin Mubarak, Ulama Dermawan yang Kaya
“Alhamdulillah, ada jalan yang tidak disangka-sangka dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Allah ternyata sudah menyiapkan jalan bagi saya untuk menata masa depan itu menjadi anggota Polisi melalui jalur tahfidz,” imbuhnya.
Dirinya juga memberikan pesan untuk para santri Rumah Tahfidz dan anak muda di seluruh Indonesia.
“Jangan mudah pesimis jangan mudah menyerah, tetap optimis dan tetap semangat, walaupun kita dari pondok apapun itu cita-cita kita insyaAllah ada jalan asalkan kita yakin kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. dan selalu berbakti kepada orang tua,” ucap Fatikh.(AK/R1/P1)
Baca Juga: Behram Abduweli, Pemain Muslim Uighur yang Jebol Gawang Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)