Sragen, MINA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, sebagaimana gejolak Timur Tengah yang lain, Suriah merupakan titik krusial masalah besar Timur Tengah.
Oleh karena itu, untuk jangka pendek, Haedar mendesak PBB untuk memberikan perhatian bahwa Suriah jangan menjadi kancah gejolak Timur Tengah.
“Untuk penanganan jangka panjang, harus ada pendekatan komperehensif yang dapat dilakukan oleh PBB agar Timur Tengah tidak menjadi kawasan yang penuh konflik dan mungkin yang menjadi salah satu titik poinnya adalah memecahkan masalah Israel-Palestina,” kata Haedar setelah mengisi tabligh akbar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen, Ahad (15/4), seperti dilaporkan Muhammadiyah.or.id.
Komentar itu disampaikan Haedar menanggapi serangan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis terhadap tiga target militer utama di Suriah, Sabtu (14/4) waktu setempat.
Baca Juga: Pertama Kali Serangan Israel Targetkan Pasukan Keamanan Suriah, Tiga Tewas
Serangan milter itu melibatkan pesawat jet tempur dan sejumlah kapal perang, yang beroperasi di Laut Mediterania dan Laut Merah.
Haedar berpendapat, banyak masalah yang terjadi di kawasan Timur Tengah selalu ada kaitannya dengan konflik berkepanjangan yang terjadi di kawasan Israel dan Palestina.
Selain itu, Haedar juga berharap pemerintah Indonesia agar dapat tetap menjaga politik proaktif dalam menciptakan dan mendukung perdamaian di Timur Tengah.
“Saya rasa pemerintah Indonesia sangat konsen untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah, dan kedepan harus lebih berani lagi,” ujar Haedar. (T/R11/RS1)
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Meningkat Jadi 24 Orang
Miraj News Agency (MINA)