Hentikan Agresi Rusia, AS dkk Tak Perlu Memanaskan Situasi

Oleh: Abdul Hakim

Serangan atau agresi militer yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina sudah sampai pada tingkat yang menghawatirkan.

Korban jiwa orang-orang yang tidak berdosa semakin berjatuhan, kerusakan infrastruktur juga terjadi semakin massif, kebutuhan pokok harian penduduk semakin sulit.

Semua ini mengancam kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan dan juga keamanan. Yang juga pasti, agresi militer ini akan mengakibatkan masa depan anak-anak semakin suram.

Tidak terbayangkan, sebuah tatanan dunia ke depan yang seharusnya dibangun berdasarkan kepada prinsip-prinsip keadaban dan ketertiban dunia dan penghormatan yang tinggi terhadap kedaulatan dan kemanusiaan justru masih diwarnai dengan peperangan dan penghancuran.

Agresi militer Rusia, apapun motifnya, tidak akan menyelesaikan masalah secara mendasar.

Agresi ini justru menimbulkan perlawanan yang semakin kuat dari pihak Ukraina dengan berbagai akibatnya.

Pengalaman sejarah di banyak tempat telah menunjukkan kepada kita bahwa perlawanan terhadap agresi akan dilancarkan tidak saja oleh militer, akan tetapi akan melibatkan elemen masyarakat yang luas.

Inilah apa yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah Ukraina yaitu menyerukan atau memobilisasi kepada semua warga sipil, apapun agamanya, untuk ikut terus melawan membela tanah air dari agresi militer Rusia.

Semangat heroisme, patriotisme, nasionalisme saat ini sedang diperkuat di Ukraina untuk melawan dan juga mengalahkan serta menghancurkan militer Rusia.

Karena itu, pendekatan agresif-militeristik ini tidak sekedar akan menghancurkan banyak hal akan tetapi juga tidak akan menyelesaikan persoalan pokok yang dihadapi oleh Rusia dan Ukraina.

Dampak global dari perseteruan ini juga semakin terasa. Kelancaran hubungan diplomatik antar negara juga akan mengalami gangguan sebagai dampak perseteruan yang semakin memanas ini.

Beberapa negara (blok negara) akan terlibat dan terseret dalam perseteruan ini secara langsung dan tidak langsung dan ini bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk yaitu meluasnya skala pertentangan.

Selain dampak politik, dampak ekonomi juga semakin terasa dan akan dirasakan oleh masyarakat di banyak negara. Kesulitan dan memburuknya ekonomi global akan sulit dihindari jika persoalan Rusia-Ukraina terbiarkan dan tidak ada satu negara-pun yang berupaya menghentikan perseteruan dua negara ini.

Negara besar seperti Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya yang tergabung dalam NATO misalnya, hemat saya harus mampu mengendalikan diri dan tidak perlu memanas-manasi situasi sehingga melanggengkan persengketaan Rusia-Ukraina.

Kepentingan perdamaian, ketertiban dan keadilan global haruslah menjadi kunci bagi negara seperti Amerika di dalam menyelesaikan konflik-konflik di berbagai tempat termasuk Rusia-Ukraina.

Ajaklah ke meja perundingan secara jernih untuk menyelesaikan dan menghentikan pertempuran sekaligus membangun perdamaian.

Kepada Pemerintah Republik Indonesia, saya sangat berharap peran-peran yang lebih strategis dan taktis dalam ikut serta mengupayakan perdamaian Rusia-Ukraina.

Sebagai sahabat Rusia dan Ukraina, Indonesia besar berpeluang untuk meyakinkan Rusia agar menghentikan serangan terhadap Ukraina dan duduk bersama dengan Ukraina kembali untuk membahas dan melaksanakan langkah-langkah perdamaian.

Pengalaman kesepakatan damai yang dilakukan di berbagai negara yang bertikai menunjukkan bahwa trust sangatlah penting, jangan ada satupun yang mengkhianati.

Bangsa Indonesia tetap berkomitmen untuk menciptakan perdamaian abadi di manapun dan karena itu langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah RI sangatlah berarti untuk menghentikan pertempuran Rusia-Ukraina. (AK/RE1/P1)

Tulisan ini tidak mewakili institusi di mana Penulis berdedikasi, yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.