ICBU: Abu Dhabi Menggunakan Anak-Anak Afrika untuk Bertempur di Yaman

, MINA – Kampanye Internasional untuk Boikot (ICBU) mengatakan pada hari Ahad (5/8), upaya UEA untuk tampil seolah-olah memerangi kejahatan perdagangan manusia melalui konferensi adalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan sendiri. Kenyataannya, Abu Dhabi telah menjadi modal perdagangan manusia yang tak terbantahkan, kata ICBU.

ICBU menjelaskan, banyak anak-anak Afrika telah berperang di Yaman bersama pasukan UEA atau milisi tentara bayaran dari UEA. Anak-anak seperti itu sering dibawa melalui pelabuhan Afrika, banyak yang dimiliki oleh UAE, kemudian dieksploitasi dan dipaksa untuk membawa senjata lalu berperang di Yaman. Ratusan dari mereka tewas dan dikubur di medan perang.

Ia menambahkan, tentara UEA menggunakan warga Yaman, termasuk anak-anak, pria dan wanita dalam pertempuran di Yaman, mengambil keuntungan dari kehidupan dan kondisi ekonomi mereka. Kampanye Internasional itu melaporkan, UAE mengeluarkan Undang-undang Anti-Perdagangan Manusia pada tahun 2006 dan 2015.

Berdasarkan undang-undang, perdagangan manusia mencakup semua bentuk eksploitasi seksual, melibatkan orang lain dalam prostitusi, perbudakan, kerja paksa, perdagangan organ manusia, layanan paksa, mengemis dan praktik yang mirip dengan perbudakan.

Kampanye internasional menekankan,  undang-undang ini dikeluarkan untuk mencakup sejumlah operasi perdagangan manusia yang signifikan di UAE, di mana perekrutan anak-anak dikeluarkan dari hukum. Kampanye boikot mengatakan,  masyarakat internasional, lembaga hak asasi manusia dan badan-badan PBB harus campur tangan untuk menghentikan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab di Yaman, membiayai terorisme dan perdagangan manusia.

Kampanye boikot UEA juga menyerukan kepada perusahaan, bank dan lembaga internasional untuk memboikot ekonomi UEA karena perdagangan manusia yang berkelanjutan, membiayai terorisme dan melanggar hak asasi manusia di Yaman, dan memaksa pihak berwenang di Abu Dhabi untuk menghormati hak asasi manusia.(T/RS3/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.