Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Houthi: Penargetan Kapal-Kapal Terkait Israel di Laut Merah Terus Berlanjut

Rudi Hendrik - Sabtu, 27 Januari 2024 - 00:11 WIB

Sabtu, 27 Januari 2024 - 00:11 WIB

3 Views

Pemimpin Ansarullah Yaman Abdel-Malik al-Houthi. (Foto: dok. Press TV)

Sanaa, MINA – Pemimpin militan Houthi Yaman Abdel-Malik Al-Houthi mengatakan, penargetan kapal-kapal yang terkait dengan Israel akan terus berlanjut sampai bantuan mencapai rakyat Palestina di Gaza.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Kamis (25/1), al-Houthi mengatakan, alasan utama berlanjutnya kejahatan Zionis adalah posisi Amerika Serikat.

“Amerika bersikeras bahwa Gaza tetap dikepung dan penyeberangan Rafah tetap ditutup. Amerika bersikeras agar bantuan dan perbekalan yang dibutuhkan rakyat Palestina tidak masuk ke Gaza,” ujarnya. Press TV melaporkan.

“Amerika mengirim petugasnya ke wilayah tersebut untuk menangani kejahatan Zionis. Amerika terlibat langsung dalam kelaparan rakyat Palestina. Mereka tidak hanya memulainya, tapi mereka juga memberikan bom kepada Israel untuk membunuh mereka,” katanya.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

AS tidak hanya tidak mengizinkan makanan dan obat-obatan masuk ke Gaza, tetapi juga meningkatkan ketegangan dengan Yaman yang mengakibatkan kerugian besar.

“Eskalasi Amerika terhadap negara kami berdampak besar bagi mereka dari sudut pandang ekonomi, dan juga akan berdampak negatif pada perluasan cakupan perang,” kata al-Houthi.

AS, katanya, tidak peduli dengan membahayakan pelayaran dan mengubah Laut Merah menjadi medan perang, juga tidak memiliki masalah dalam memperluas cakupan perang dan mengintensifkan situasi di kawasan.

AS mencoba memproyeksikan agresinya terhadap Yaman dan tindakannya untuk melindungi Israel sebagai langkah menuju jaminan pengiriman internasional.

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

“Tindakan Amerika Serikat dan Inggris merupakan bahaya bagi navigasi dan pelanggaran kedaulatan negara-negara di kawasan Laut Merah,” ujarnya.

Sejak awal operasi Yaman di Laut Merah, 4.874 kapal dagang telah melewati Laut Merah, dan ini merupakan jumlah yang tinggi, kata al-Houthi.

“Kami hanya menargetkan kapal Israel. Tujuan kami adalah memberikan tekanan untuk memberikan makanan dan obat-obatan kepada rakyat Palestina dan untuk mencegah kejahatan Zionis,” tegasnya. (T/RI-1/P2)

 

Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Internasional
Dunia Islam
Internasional
Indonesia