IKUTNYA ANAK-ANAK PALESTINA HADAPI ISRAEL KURANG DIDUKUNG

File foto pemuda Palestina menyerang pasukan Israel foto: Memo
File foto pemuda menyerang pasukan
foto: Memo

Al-Quds, 5 Rabi’ul Awwal 1437 / 16 Desember 2015 (MINA) – Sebuah survey yang diadakan lembaga survey Palestina, PSR, menyimpulkan, mayoritas warga Palestina, kurang setuju anak-anak Palestina berumur belasan tahun mulai dari umur 11 tahun, aktif  dalam perlawanan bersenjata terhadap pendudukan Israel, yang makin marak akhir-akhir ini.

Meningkatnya kesertaan anak-anak muda dalam perlawanan terhadap Israel telah menyebabkan meningkatnya korban di antara mereka ataupun  ditahan di penjara-penjara Israel.

Survey ini diadakan PSR terhadap 1.270 orang responden yang dipilih secara acak di 127 lokasi yang berbeda. Lebih dari 75 % responden menyatakan tidak setuju keterlibatan anak-anak belasan tahun mulai dari umur 11 tahun dalam  aksi ini. Demikian Middleeast Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Survey selanjutnya menunjukkan, sekitar 67 persen warga Palestina memilih kembali menggunakan senjata untuk melawan Israel, sementara 66 persen pendukung perlawanan yakin, perlawanan ini berkembang menjadi intifadah, untuk memenangkan perjuangan karena perundingan damai tak dapat diandalkan.

Bentrokan  dengan tentara Israel sejak awal Oktober lalu, telah menyebabkan tewasnya lebih dari 120 warga Palestina, 17 warga Israel, seorang warga Amerika dan Eritrea.

Sebagian besar korban dari Palestina berusia muda, yang melakukan serangan penusukan atau ditembak mati oleh pasukan keamanan Israel selama bentrokan.
Presiden Palestina, Mamoud Abbas menggambarkan peristiwa tiga bulan terakhir sebagai perlawanan rakyat Palestina karena tidak kunjung tercapainya kemerdekaan, termasuk gagasan solusi dua negara (berdirinya negara Palestina merdeka dan Israel).

Survey menyimpulkan, dua pertiga respoden mengatakan, berlangsung terusnya perluasan pemukiman ilegal oleh Israel telah membuat rancangan solusi dua negara menjadi tidak sahih lagi.

Hasil suvey lebih lanjut menunjukkan, 90 persen responden menilai Israel tidak mematuhi perjanjian Oslo maka 68 persen menyatakan menanggalkan dukungannya pada perjanjian itu.

“Survey juga menunjukkan menurunnya dukungan warga Palestina pada Presiden Abbas,” ujar Khalil Shikaki, Manager PSR.

Ia memperkirakan perlawanan bersenjata kepada pendudukan Israel akan terus berlanjut dan akan meningkat pada tahun 2016 mendatang.
(T/nrz/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.