KESEMPATAN JADI IMAM DAN MUADZIN DI MASJID QATAR

Salah satu masjid di kawasan Ashghal Qatar.(Foto: Awqaf Qatar)
Salah satu di kawasan Ashghal .(Foto: Awqaf Qatar)

Jakarta, 6 Rabi’ul Akhir 1436/27 Januari 2015 (MINA) – Pemerintah Qatar melalui Kementerian Awqaf (Agama) akan ke Indonesia untuk mengadakan seleksi menjadi dan Muadzin Masjid yang ditempatkan di Qatar.

Koordinator pelaksanaan program, Abu Hibban, mengatakan, seleksi akan digelar mulai 23 Februari sampai 5 Maret 2015 bertempat di Jakarta. Para peserta akan diuji langsung utusan dari Kementerian Awqaf Qatar.

Masyayikh dari Qatar dijadwalkan tiba di Indonesia dan menjadi juri dalam ujian bagi para peserta. Untuk lokasi ujian di Jakarta, namun belum di tentukan di mana lokasi tepatnya,” kata Abu Hibban kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Dia menjelaskan, persyaratan peserta yang mengikuti program tersebut; batas usia minimal 20 tahun dan maksimal 45 tahun, sehat jasmani dan rohani, hafalan Al-Qur’an 30 Juz, berakidah shohihah, memahami fikih ibadah, mendapat rekomendasi dari lembaga atau ustadz yang dipercaya, serta siap mengikuti aturan-aturan yang berlaku di Qatar.

Bagi para penghafal Al-Quran Indonesia yang lolos akan mendapatkan fasilitas dari pemerintah Qatar berupa gaji bulanan dan bonus tahunan, tiket pesawat berangkat Indonesia-Qatar, tempat tinggal, dan cuti setahun sekali dengan tiket pulang pergi Qatar Airways.

“Program ini tidak dipungut biaya. Materi yang diujikan berupa hafalan Al-Qur’an 30 Juz, aqidah ash-shohihah (sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah), fikih thoharoh dan ibadah,” ujar Abu Hibban.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan peserta dengan hafalan Al-Quran kurang dari 30 Juz dapat lolos seleksi. “Tergantung penilaian masyayikh Qatar, jika ada peserta yang hafalannya kurang dari 30 Juz, namun suaranya bagus, bisa jadi lolos,” tambah Abu Hibban.

Dari semua peserta yang mengikuti seleksi, sekitar 200 orang imam masjid dan muadzin akan dikirim ke beberapa masjid di Qatar.

Bagi para penghafal Quran yang berminat datang langsung ke tempat ujian dan mengisi formulir pendaftaran yang di sediakan panitia dengan membawa KTP atau Pasport (bila sudah ada).

Calon peserta juga harus mengirimkan SMS data Pendaftaran dengan format; nama lengkap, usia, alamat asal, domisili (tempat tinggal sekarang), jumlah hafalan, nomor telepon yang bisa dihubungi, kirim ke +6287886022741.

Program pengiriman imam masjid dan muadzin Indonesia yang akan ditempatkan di Qatar kali ini merupakan pertama kali sejak 2007. Sebelumnya, pada 2007 lalu, atas permintaan Dubes Qatar melalui Masjid Al-Azhar Jakarta, Indonesia mengirimkan sebanyak 10 imam masjid dan empat muadzin.

Sementara terdapat sekitar 2500 masjid berada di Qatar dan setiap masjid sudah disediakan muadzin dan imamnya masing-masing. Baik masjid kecil atau pun besar.

Para imam dan muadzin berasal dari negara yang berbeda, Yaman, Mesir, Uni Emirat Arab, Suriah, Bangladesh, India, bahkan Imam dan muadzin dari Indonesia.

Seorang imam masjid diberi tanggungjawab untuk menjadi khotib setiap Jum’at-nya.

Di Qatar akan sangat mudah menemukan masjid. Karena lokasinya yang saling berdekatan. Jarak antara masjid sekitar 100-200 meter. Hal itu bertujuan agar para jama’ah dapat mudah pergi ke masjid agar tidak ketinggalan sholat berjama’ah.(L/R05/R11)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0