Indonesia Kirim 51,5 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Presiden RI Joko Widodo melepas bantuan untuk Rakyat Palestina (foto: Humas BAZNAS)

Jakarta, MINA – Indonesia mengirim 51,5 ton bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina berupa bahan makanan, peralatan medis, selimut, tenda dan kebutuhan logistik lainnya.

Bantuan yang berasal dari pemerintah, lembaga kemanusiaan, dunia usaha dan masyarakat Indonesia itu dilepas oleh
Presiden RI Joko Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (4/11).

“Ini merupakan wujud solidaritas dan kepedulian bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan. Tragedi kemanusiaan ini tidak bisa diterima. Saya menegaskan, Indonesia akan terus bersama perjuangan bagi kemerdekaan masyarakat Palestina,” ujar Jokowi acara pelepasan bantuan.

Bersama pemerintah, ada tiga lembaga kemanusiaan yang menghimpun bantuan untuk warga Palestina di Gaza, yakni BAZNAS, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Humanitarian Forum Indonesia.

Baca Juga:  Hamas: Resolusi PBB, Pengakuan Hak Sah Palestina

Bantuan tersebut diangkut oleh dua pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara dan satu pesawat Airbus sewaan.

Presiden berharap, selanjutnya akan semakin banyak bantuan dari masyarakat dan dunia usaha untuk warga Palestina.

Secara teknis bantuan kemanusiaan dari Indonesia akan diterbangkan dari Jakarta menuju Bandara El Arish di Mesir, yang lokasinya paling dekat dengan Gaza.

Dari bandara tersebut, bantuan kemudian diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Mesir untuk kemudian disalurkan ke Gaza melalui badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) —dua badan kemanusiaan yang beroperasi di Gaza.

Turut hadir dalam pelepasan bantuan tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Ketua BAZNAS RI KH. Noor Achmad.

Baca Juga:  Dr. Khalil: Netanyahu Keras Kepala atas Tawaran Mediator

Konflik di Gaza dimulai sejak 7 Oktober 2023 ketika gerakan perlawanan Palestina Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer pendudukan Israel kemudian melancarkan pemboman tanpa pandang bulu di Jalur Gaza, termasuk menargetkan rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

Kementerian Kesehatan di Gaza, Jumat (3/11) mengumumkan, jumlah korban pemboman militer pendudukan Israel di Jalur Gaza meningkat menjadi 9.155 syahid dan 24.000 orang luka-luka. (T/RE1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ali Farkhan Tsani