New York, MINA – Indonesia berhasil terpilih sebagai anggota Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council/ECOSOC) PBB periode 2021-2023 dari Kelompok Asia-Pasifik.
Dari pemilihan yang berlangsung tertutup di Markas Pusat PBB di New York pada Rabu (17/6) lalu tersebut, Indonesia memperoleh 186 suara dari total 190 suara.
Selain Indonesia, Jepang (185 suara) dan Kepulauan Solomon (187 suara) juga terpilih mewakili Kelompok Asia-Pasifik.
Sebagai anggota ECOSOC, Indonesia berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam mendorong upaya pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Indonesia juga akan terus berupaya meningkatkan peran dalam pembahasan isu-isu strategis terutama pada Badan-Badan Khusus di bawah ECOSOC di antaranya FAO, WHO, IMO, ICAO, dan IAEA.
Kementerian Negeri Luar RI dalam pernyataan mengatakan, terpilihnya Indonesia di ECOSOC memiliki arti penting, pertama dari pemanfaatan platform ECOSOC dalam mendorong upaya pemulihan ekonomi dan sosial pasca pandemi Covid-19.
Kedua, refleksi kepemimpinan global Indonesia dalam mendorong akselerasi pencapaian SDGs.
Ketiga, pemajuan program prioritas nasional yang sejalan dengan SDGs sekaligus berkontribusi dalam transformasi ekonomi, khususnya pada sektor ekonomi mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
ECOSOC merupakan salah satu dari enam Badan Utama PBB yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan bidang ekonomi dan sosial, terutama yang terkait ruang lingkup kerja 15 Badan-Badan Khusus, delapan Komisi Fungsional dan lima komisi regional di bawah kewenangannya.
ECOSOC terdiri dari 54 negara anggota yang dipilih setiap tahunnya untuk masa tugas tiga tahun secara overlapping.
Ini merupakan yang ke-12 kalinya Indonesia menjadi anggota ECOSOC setelah terkahir pada periode 2012-2014. (T/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan