Inggris: Pembakaran Al-Qur’an Menghina Umat Islam dan Sama Sekali Tidak Pantas

Ilustrasi (Foto: Istimewa)

London, MINA – mengutuk penodaan dan pembakaran Al-Qur’an di ibu kota , Stockholm. Pemerintah Inggris mengatakan tindakan seperti itu sangat menghina di seluruh dunia dan sama sekali tidak pantas.

Dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh juru bicara Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO), mengatakan Inggris mencela kebencian atas dasar agama atau kepercayaan. Anadolu melaporkan, Jumat (21/7).

“Kami akan membela kebebasan beragama atau berkeyakinan untuk semua, dan mempromosikan rasa saling menghormati. Kami menyadari penderitaan mendalam yang dialami oleh umat Islam di seluruh dunia yang disebabkan oleh pembakaran Al-Qur’an,” tambah pernyataan itu.

Negara-negara Arab dan Islam mengecam Swedia karena mengizinkan penodaan Al-Qur’an.

Baca Juga:  Mau Pergi Haji, Ini Perlengkapan yang Harus Dibawa

Pada Kamis, demonstran Irak menyerbu Kedutaan Besar Swedia di Baghdad dan membakarnya sebagai protes atas pembakaran Al-Qur’an pada 28 Juni oleh Salwan Momika, seorang pria kelahiran Irak yang sekarang tinggal di Swedia.

Banyak negara, termasuk AS, Rusia, Turkiye, Irak, Pakistan, Indonesia, dan Afghanistan, serta negara-negara Islam lainnya, mengutuk serangan itu.

Menyusul penyerbuan misi diplomatik Swedia, Momika kembali menodai Al-Qur’an dengan menginjaknya dan bendera Irak di depan Kedutaan Besar Irak di Stockholm.

Menanggapi tindakan berulang tersebut, pemerintah Irak memperingatkan Swedia mereka akan memutuskan hubungan diplomatik jika penodaan kitab suci umat Islam seperti itu terus berlanjut. (T/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.