Intel Investasi $25 Miliar untuk Pabrik Pembuatan Chip Baru di Israel

Tel Aviv, MINA – Raksasa semikonduktor AS akan membelanjakan $25 miliar untuk pabrik pembuatan chip baru di .

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutnya sebagai investasi asing terbesar di negara itu, Middle East Eye melaporkan, Senin (19/6).

“Ini adalah pertunjukan kepercayaan yang besar terhadap ekonomi Israel dan menunjukkan kekuatan ekonomi bebas yang kami bangun di sini dan ekonomi teknologi berkembang di sini,” kata Netanyahu.

Menurut kementerian keuangan Israel pada Ahad (18/6), ‘Perjanjian prinsip’ akan melihat perusahaan semikonduktor membangun fasilitas di kota selatan Kiryat Gat, yang akan dibuka pada 2027 dan beroperasi setidaknya hingga 2035.

Pengumuman tersebut merupakan kemenangan besar bagi Netanyahu, yang pemerintahnya telah menghadapi kritik di Israel atas klaim bahwa dia menempatkan ekonomi yang digerakkan oleh teknologi dalam risiko dengan pemeriksaan peradilan yang kontroversial.

Baca Juga:  Biden Setop Pasok Senjata Jika Israel Serang Rafah

Dalam pidatonya bulan lalu, gubernur bank sentral Israel mengatakan ekonomi mengalami “goncangan domestik yang signifikan” dari pertarungan yudisial.

Sebagai bagian dari kesepakatan, pajak Intel ke Israel akan naik dari lima menjadi 7,5 persen, kata kementerian keuangan dalam sebuah pernyataan.

Intel sebagai imbalannya akan menerima hibah sebesar 12,8 persen dari pengeluarannya, kata kementerian tersebut, sejalan dengan undang-undang dorongan investasi modal Israel.

Kedua belah pihak akan mulai menyelesaikan kesepakatan dalam proses yang diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu, menurut kementerian.

Kemitraan sejak tahun 1970-an

Intel telah beroperasi di Israel sejak 1970-an, dengan pusat pengembangan dan lokasi produksi yang mempekerjakan sekitar 12.000 orang dari 130.000 tenaga kerja global perusahaan.

Baca Juga:  Senator AS Puji Penangguhan Pengiriman Senjata AS ke Israel

Raksasa teknologi Amerika itu mendapat kecaman dari gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) yang dipimpin , yang berusaha menekan Israel untuk mengakhiri pendudukan ilegal wilayah Palestina melalui protes ekonomi.

Intel telah dijuluki Israel sebagai “sahabat tertua dan terbaik dalam teknologi tinggi”, dan gerakan BDS tidak banyak berhasil dalam membatasi kemitraan tersebut.

Pada 2017, Intel, yang terdaftar secara publik di bursa saham Nasdaq, bahkan mengakuisisi Mobileye yang berbasis di Israel, membuat teknologi untuk sistem penggerak otomatis pada kendaraan. (T/R6/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.