Iran Nyatakan Siap Lengkapi Tentara Suriah Senjata Pertahanan Paling Canggih

Teheran, MINA – Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani telah menyatakan kesiapan negaranya untuk melengkapi tentara Suriah dengan senjata dan peralatan militer pertahanan paling canggih.

Dikutip dari Press TV pada Selasa (9/5), Ashtiani membuat pernyataan tersebut dalam pertemuan baru-baru ini dengan timpalannya dari Suriah, Letnan Jenderal Ali Mahmoud Abbas, menunjuk pada dukungan lama Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Iran untuk militer Suriah dalam perang skala penuh melawan kelompok-kelompok bersenjata yang beroperasi di seluruh negara Arab itu.

“Kementerian ini, bersama dengan sektor ekonomi dan sipil lainnya, bersiap untuk meluncurkan, memproduksi, dan melengkapi Angkatan Bersenjata Suriah dengan senjata pertahanan paling canggih,” kata Menteri Pertahanan Iran.

“Republik Islam Iran siap bekerja sama dengan Republik Arab Suriah dalam membangun pabrik dan meluncurkan lini produksi produk pertahanan strategis guna meningkatkan keamanan rakyat Suriah,” katanya.

Menteri Pertahanan Suriah, pada bagiannya, menggarisbawahi bahwa keamanan dan stabilitas negaranya telah dibangun dengan bantuan Iran dan teman-teman sejatinya, dengan mengatakan, “Memperkuat kekuatan pertahanan Suriah akan membuat negara lebih siap untuk melawan terorisme sebagai salah satu dari anggota Poros Perlawanan.”

Menghargai dukungan Kementerian Pertahanan Iran di bidang diplomasi pertahanan, Abbas mengatakan, “Musuh tidak akan membiarkan upaya apa pun untuk merusak hubungan persaudaraan dan persahabatan antara Suriah dan Iran. Namun, hubungan antara kedua negara Iran dan Suriah terus berkembang lebih dalam setiap hari … untuk membantu peningkatan keamanan dan stabilitas di kawasan.”

Iran adalah negara pertama yang membantu Suriah setelah pecahnya kekerasan yang didukung asing pada 2011. Pada tahun 2017, bantuan penasehat militer yang diberikan oleh Iran membantu Suriah mencetak kemenangan besar atas kelompok ISIS. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)