ISRAEL BUNUH ISTRI DAN ANAK PANGLIMA TERTINGGI AL-QASSAM

(Foto: Al-Ray)
Muhammad Dhaif, Panglima Tertinggi Brigade Izzuddin . (Foto: Al-Ray)

, 24 Syawwal 1435 /20 Agustus 2014 (MINA) – Mousa Abu Marzouk, Wakil Kepala Biro Politik menyatakan dalam keterangan resminya bahwa Istri dan anak perempuan Muhammad Dhaif,  Panglima Tertinggi Brigade Izzuddin Al-Qassam telah meninggal dunia pada serangan terbaru ke rumah keluarga Daloo Selasa (19/8) malam Waktu Gaza di bilangan Shaikh Ridwan, Kota Gaza.

“Kekejaman terbaru dari Israel, dengan menyerang rumah keluarga Daloo yang mengakibatkan syahidnya istri dan anak perempuan dari Komandan Tertinggi Abu Khalid Muhammad Dhaif. Semoga Allah merahmati mereka berdua, sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali,” kata Abu Marzouk dalam rilis resmi yang diterima Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga:  34 Senator Partai Republik Desak Biden Hentikan Rencana Sambut Pengungsi Gaza

Serangan terbaru Israel ke wilayah utara Kota Gaza itu menambah jumlah korban dari warga sipil Gaza. Hingga berita ini ditulis, Koresponden MINA di Gaza melaporkan, Kementerian Kesehatan mengumumkan korban meninggal sejumlah 2021 jiwa dan 10193 lainnya luka-luka akibat serangan Zionis Israel ke wilayah terblokade itu selama lebih dari 30 hari.

Lebih lanjut Abou Marzouk mengatakan, Israel tiba-tiba melakukan langkah mengejutkan dengan menuduh bahwa tiga roket telah diluncurkan dari Gaza, sehingga Perdana Menteri penjajah Israel Benyamin Netanyahu secara tiba-tiba mengumumkan untuk menghentikan negosiasi dan penarikan perundingan serta mengakhiri gencatan senjata.

“Dalam langkah-langkah yang tidak terduga, Israel mengumumkan jatuhnya tiga roket di daerah tanah jajahan Israel, segera setelahnya Netanyahu mengumumkan menghentikan negosiasi, penarikan delegasi mereka, dan mengakhiri gencatan senjata, di tengah kebingungan semua orang,” terang Abu Marzouk.

Baca Juga:  Haneyya: Hamas Sepakat Lanjutkan Perundingan Genjatan Senjata

Abu Marzouk menyatakan bahwa hal itu hanya sebuah alasan untuk menargetkan pemimpin Hamas. “Kami tidak mengetahui apa sebabnya mereka melakukan langkah ini. Sehingga tidak lama kemudian datang berita bahwa roket-roket tersebut bukanlah dari , namun hanya sebagai dalih untuk menargetkan seorang pemimpin besar dari Hamas,” tegas Abu Marzouk.

“Maka pada saat penarikan delegasi dan penghentian gencatan senjata, ternyata Israel melakukan kekejaman terbaru dengan menyerang rumah keluarga Daloo, mengakibatkan syahidnya istri dan anak perempuan Komandan Tertinggi Abu Khalid Muhammad Dhaif,” ujarnya lagi.

Menurut Abu Marzouk, Netanyahu telah melakukan omong kosong dengan melakukan kekejaman baru yang menargetkan warga sipil, melanggar perjanjian serta kesepakatan, menimbulkan kekecewaan baru pihak intelijen Mesir.

Baca Juga:  Ismail Haniya Ucapkan Terimakasih Atas Rencana Pembangunan RS Ibu dan Anak di Gaza

Sebelumnya, pada Selasa (19/8) malam sekitar pukul 21.15 Waktu Gaza, Israel melakukan serangan terbaru kepada keluarga Daloo di bilangan Shaikh Ridwan, utara Kota Gaza. Akibat serangan tersebut tiga orang syahid dua di antaranya wanita dan anak anak, serta melukai 15 lainnya yang segera di bawa ke rumah sakit Asy-Syifa.

Menurut Koresponden MINA, belakangan diketahui bahwa dua orang yang syahid adalah anak dan istri dari Muhammad Dhaif, komandan Tertinggi Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas.

Muhammad Dhaif merupakan komandan tertinggi Al-Qassam, dia tidak pernah menampakkan dirinya ke muka umum, bahkan tidak banyak yang mengetahui bagaimana rupa atau wajahnya. Dalam peperangan kali ini, Al-Dhaif untuk pertama kalinya mengeluarkan pernyataan pada 29 Juli 2014 yang lalu. (L/K01/P02)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Abu Al Ghazi

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0