Juru Kamera Anadolu Syahid dalam Serangan Udara Israel di Gaza

, MINA – Montaser Al-Sawaf, lepas yang melaporkan peristiwa di Gaza, syahid pada Jumat (1/12) oleh serangan udara , yang kembali dilanjutkan setelah jeda satu pekan.

“Sawaf, saudaranya Mervan, dan anggota keluarga lainnya menjadi dalam serangan udara Israel di daerah Ed-Durc di Gaza selatan,” kata Hassan Ismameh, sepupu jurnalis tersebut, kepada Anadolu, Senin (5/12).

“Setelah terluka parah akibat serangan Israel, Al-Sawaf harus menunggu ambulans sekitar setengah jam,” ungkap dia.

“Al-Sawaf akhirnya diangkut ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli dengan kendaraan pribadi setelah tidak ada tim medis yang datang,” kata Ismameh.

Al-Sawaf, bersama saudara laki-lakinya dan kerabat lainnya yang tewas dalam serangan Israel, dimakamkan di pemakaman al-Batsh di kota tersebut.

Baca Juga:  Haneyya: Hamas Sepakat Lanjutkan Perundingan Genjatan Senjata

CEO Anadolu sampaikan belasungkawa

Serdar Karagoz, Kepala & CEO Anadolu, menyampaikan belasungkawa dalam sebuah pernyataan, sambil mengecam serangan Israel di Gaza yang telah membunuh 71 jurnalis.

“Di Anadolu, kami berjuang untuk memastikan keselamatan rekan-rekan kami yang menjalankan tugas mereka dalam kondisi yang sangat sulit di Gaza dengan penuh dedikasi,” kata Karagoz.

“Atas nama semua rekan kami yang kehilangan nyawa dalam serangan pemerintah Israel di Gaza, termasuk pekerja freelance lembaga kami Montaser Al-Sawaf, kami akan melanjutkan perjuangan kami agar mereka yang melakukan serangan ini dimintai pertanggungjawaban berdasarkan hukum internasional,” tambah dia.

Karagoz menyampaikan, belasungkawanya kepada semua jurnalis yang kehilangan nyawa di Gaza, dan menyampaikan simpati kepada keluarga mereka.

Baca Juga:  Protes serangan ke Gaza, Turkiye Hentikan Ekspor Impor Dengan Israel

“Saat ini, bom yang diluncurkan pemerintah Israel ke tidak hanya menimpa anak-anak, rumah sakit, sekolah, masjid, dan gereja Palestina, tetapi juga nilai-nilai Barat, hukum internasional, hak asasi manusia, dan segala sesuatu yang mewakili kebaikan,” tutur dia.

“Hal ini menghancurkan nilai-nilai ini, dan komunitas internasional, yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai ini,” tambah Karagoz.

Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, militer Israel pada Jumat pagi mengumumkan bahwa mereka kembali melanjutkan serangan di seiring dengan berakhirnya jeda kemanusiaan yang telah berlangsung selama sepekan.

Jeda tersebut dimulai pada 24 November sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan gerakan perlawanan Palestina untuk menghentikan sementara pertempuran guna memungkinkan pembebasan sandera dan tahanan di kedua belah pihak, serta pengiriman bantuan.

Baca Juga:  Prancis Kecam Israel Serang Bantuan Yordania untuk Gaza

Lebih dari 15.000 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober. Sekitar 1.200 warga Israel juga terbunuh, menurut laporan resmi.(T/R4/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.