Kadin: UMKM Siap Andil Dalam Pelayanan Haji Indonesia

Jakarta, MINA- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri () Rosan Perkasa Roeslan menyampaikan kesiapan KADIN untuk andil dalam pelayanan haji .

Hal ini disampaikan Rosan saat bertemu dengan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

“Kami harapkan dukungan Kementerian Agama agar KADIN bisa ikut andil dalam pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, khususnya dalam penyediaan makanan siap saji untuk jamaah,” jelasnya, demikian keterangan yang diterima MINA, Rabu (22/7).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Bilateral Timur Tengah KADIN Fachri Thalib mengungkapkan pihaknya saat ini tengah mendorong peningkatan eksport dan bisa berpartipasi pada pelayanan haji.

Ia mengatakan, sudah melakukan pembicaraan kerjasama ini lama bahkan sudah hampir ke arah tanda tangan, namun ada anjuran agar kerjasama ini didampingi pemerintah.

Fachri menyampaikan, saat ini pengusaha KADIN sudah siap dan sanggup memenuhi kebutuhan makanan siap saji bagi jamaah haji.

“Apabila kerjasama dapat dilakukan, maka dapat mendorong peningkatan UMKM. Dengan 400 cabang yang tersebar di seluruh daerah kabupaten kota, posisi UMKM akan naik,” katanya.

“Diaspora sudah memakai produk binaan KADIN, sehingga produk-produk UMKM dikenal di penjuru dunia. Harapan ini juga kiranya jemaah haji Indonesia bisa menggunakan produk KADIN,” harap Fachri

Menanggapi permintaan KADIN, Menag menyampaikan pesan Presiden yang melihat penerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

“Pemerintah tidak akan mengeluarkan anggaran apabila ekonomi tidak jelas,” tegasnya.

Diakui Menag untuk penyelenggaraan haji sampai saat ini memang belum maksimal. Harapannya sebagai kontingen terbesar, jamaah haji  akan dapat pelayanan maksimal. Ia menambahkan, bahwa kita harus bisa memanfaatkan momen ini, jangan sampai orang lain memanfaatkannya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ramadhan Harisman mengungkapkan hal senada. Untuk kebutuhan bumbu asli Indonesia misalnya, saat ini baru setengah dari kebutuhan yang bisa terpenuhi.

“Dari 600 ton, baru 300 ton yang bisa kita penuhi,” jelasnya.

Ia pun mengungkapkan untuk pemenuhan konsumsi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi saat ini sebagian masih menggunakan bahan baku pangan dari negara lain. Diakui Ramadan, untuk kebutuhan bahan baku pangan, Vietnam, Thailand, Laos memenuhi pasar bahan pokok di Arab Saudi.

“Seperti beras, kita masih menggunakan beras dari Thailand,” tambahnya Ramadan.(R/SSH/R8/P1)

Mi’raj News Agancy (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.