Otawa, MINA – Pemerintah Kanada mendesak warganya di Lebanon untuk meninggalkan negara tersebut dan memperingatkan risiko meningkatnya kekerasan antara Israel dan militan Hizbullah di wilayah itu.
Menteri Luar Negeri Melanie Joly dalam pernyataannya, Selasa (25/6) menyerukan agar warga Kanada segera berangkat pergi, selagi penerbangan komersial tetap beroperasi.
“Situasi keamanan di Lebanon menjadi semakin tidak stabil dan tidak dapat diprediksi karena kekerasan yang terus-menerus dan meningkat antara Hizbullah dan Israel dan dapat semakin memburuk tanpa peringatan,” katanya seperti dilansir Time Of Israel.
“Jika konflik bersenjata semakin intensif,” katanya, akan semakin sulit bagi warga Kanada untuk meninggalkan negara tersebut dan bagi Pemerintah Kanada untuk memberikan layanan konsuler kepada puluhan ribu warganya yang diyakini tinggal di negara tersebut.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Ottawa tidak menawarkan untuk mengevakuasi warga Kanada, namun seruan peringatan agar warga Kanada tidak melakukan perjalanan ke Lebanon.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock memperingatkan bahwa kesalahan perhitungan dapat memicu perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah, sehingga mendesak perlunya pengendalian ekstra.
“Dengan setiap roket melintasi Garis Biru antara Lebanon dan Israel, semakin besar bahaya bahwa kesalahan perhitungan dapat memicu perang panas,” kata Baerbock di X saat berkunjung ke Beirut, merujuk pada garis demarkasi antara Israel dan Lebanon.
“Semua yang memikul tanggung jawab harus saling menahan diri,” tambahnya. []
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Mi’raj News Agency (MINA)