Jakarta, 21 Ramadhan 1438/16 Juni 2015 (MINA) – Deputi Menteri Luar Negeri Kazakhstan Akylbek Kamaldinov menyampaikan ketertarikannya untuk belajar mengenai industri halal dan keuangan syariah di Indonesia.
Hal itu diungkapkan dalam Pertemuan Pertama Konsultasi Bilateral RI-Kazakhstan di Jakarta, Jumat (16/6). Pertemuan dipimpin bersama oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Duta Besar Desra Percaya.
“Kazakhstan memiliki visi untuk menjadi pusat keuangan syariah dan industri halal di kawasan Asia Tengah,” demikian disampaikan Kamaldinov, seperti dikutip dari keterangan pers Kemlu RI.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Kazakhstan juga mengundang pelaku usaha Indonesia untuk bekerjasama membangun industri farmasi di Kazakhstan.
Sementara itu, Desra menjelaskan, kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang penanggulangan terorisme, pemberantasan peredaran narkoba, hukum, perdagangan, investasi, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan.
Hubungan diplomatik Indonesia dengan negara terkemuka di Asia Tengah tersebut telah berlangsung sejak tahun 1993. Kazakhstan semakin berperan di kawasan dan dunia antara lain melalui perannya sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2017-2018.
Dalam kunjungan ke Indonesia ini, selain memimpin Konsultasi Bilateral, A. Kamaldinov juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam kapasitas sebagai Utusan Khusus dari Presiden Nursultan Nazarbayev.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Pada kesempatan tersebut, A.Kamaldinov menyerahkan undangan kepada Presiden RI untuk menghadiri KTT Pertama OKI tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Astana, Kazakhstan pada 10-11 September 2017 nanti. (T/R04/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan