Kemenag Anggarkan Rp36M untuk Beasiswa Santri Berprestasi

jakarta, 21 Jumadil Awwal 1438/19 Februari 2017 (MINA) – Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama () akan mengeluarkan anggaran sebesar Rp36miliar guna membiayai Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) apda tahun 2017, untuk memperluas akses pendidikan para santri di perguruan tinggi terus berlanjut.

“Anggaran ini untuk membiayai beasiswa 1.138 santri yang masih berlangsung dan untuk 250 santri baru yang akan diterima pada tahun ini,” kata Kasubdit Pendidikan Pesantren Direktorat Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren Kemenag Ainur Rofiq, di Jakarta, dalam keterangan yang diterima MINA, Ahad,

Sejak tahun 2005, hingga kini, tidak kurang dari 3.800 santri telah mendapatkan akses untuk belajar melalui PBSB di berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, mulai dari UIN, ITB, UGM, UNAIR, ITS, dan perguruan tinggi lainnya. Tidak sedikit pula dari mereka yang sudah lulus kini berkiprah sebagai profesional pada bidangnya masing-masing, mulai dari teknokrat, dokter, pendidik pesantren dan madrasah, serta lainnya. Bahkan, banyak juga yang saat ini meneruskan kuliah di luar negeri, baik Eropa maupun Asia.

Adapun mereka yang bisa mendaftar tahun ini adalah para santri yang juga siswa tingkat akhir dan lulus pada tahun 2017 di Madrasah Aliah binaan pondok pesantren. Atau, santri lulusan pesantren muadalah/pesantren salafiyah dengan ijazah Paket C yang diselenggarakan oleh pondok pesantren. Khusus para santri yang akan mendaftar di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur, mereka harus hafal (hafiz) Quran minimal 10 juz.

“Santri lulusan SMA/SMK belum bisa mengikuti program beasiswa ini karena programnya bersifat afirmasi bagi santri yang selama ini kurang tersentuh atau kurang memperoleh kesempatan untuk mendapatkan akses ke pendidikan tinggi yang bermutu,” kata Rofiq.

Bagi para santri yang lulus seleksi dan diterima di perguruan tinggi, lanjut Rofiq, mereka akan mendapatkan beasiswa berupa biaya kuliah sampai selesai serta living cost (biaya hidup) selama menjadi mahasiswa. Bahkan, khusus untuk program studi yang memerlukan tambahan pendidikan khusus, seperti kedokteran, Kemenag juga akan menyediakan anggarannya sampai mereka benar-benar lulus sebagai dokter.

Pendaftaran PBSB dibuka pada akhir Maret 2017. Pendaftaran dilakukan secara online sehingga para santri dapat mengaksesnya dari seluruh Indonesia. Proses seleksi juga akan dilakukan secara ‘online’ melalui tes berbasis computer atau computerized based test/CBT. (Informasi lengkap terkait PBSB dapat diakses melalui website http://pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id/). (T/R08/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: habibi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.