Jakarta, 20 Jumadil Akhir 1438/ 19 Maret 2017 (MINA) – Staf Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Mancanegara, Kementerian Pariwisata RI Balkis Khan mengatakan metode Tamyiz cepat menghafal Al-Qur’an bisa dijadikan wisata religi.
“Metode Tamyiz cepat menghafal terjemah Al-Qur’an 40 jam saja dengan bentuk CD ini kami rasa sangat bagus sekali untuk menginspirasi anak-anak indonesia dan orang tua serta sangat sesuai dengan kiprah indonesia yang sedang mengembangkan wisata religi,” ujar Balkis pada shoft launching metode Tamyiz di Jl Radio Cibubur, Ahad (19/3).
Balkis menambahkan, Indonesia menjadi salah satu tujuan wisata yang baik di dunia salah satunya karena model pakaian dari yang tidak syari sampai syari, dan kini lmuncul pula penghafal Quran yang memberi beribu manfaat.
“Para penghafal Qur’an ini menjadi aset penting negara dan melahirkan generasi yang cinta Qur’an serta pemimpin yang berjiwa Qur’an. Ini akan menarik minat para wisatawan mancanegara untuk melihat wisata religi, alamnya yang indah dan umat muslimnya,” kata Balkis.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Ummu Khadijah (65) telah menerapkan metode tamyiz sebagai sarana menghafal terjemah Al-Quran hanya dalam 40 jam saja. “Metode ini menggunakan nada dan irama, sehingga mudah diingat oleh anaka-anak.”
Menurut uUlstadzah yang nama asli Nurul Arifin ini, metode itu ditemukan pada 2010, oleh Kiayi Anas Tamyiz pimpinan Bayt Tamyiz di Indramayu.
Dianggap metode ini sangat baik, Tamyiz sudah disahihkan oleh Rektor Institut Ilmu al-Quran (IIQ) Jakarta, DR Sakho, sebagai cara belajar praktis.
Khodijah berharap, metode ini tidak hanya tersebar di Indonesia, tapi juga mancanegara. CD Tamyiz Ummu Khadijah ini telah mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata RI dan Komnas PAI.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Balkis berharap, metode Tamyiz dapat memunculkan lagi ustad dan ustadzah yang lain seperti Ummu Khodijah.
Acara tersebut dihadiri oleh Perwakilan Komnas PAI Zandre Badak, Pimpinan Pusat Wanita Islam Indonesia Maryam Ahmad, dan Perwakilan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Erlana. (L/R04/R07/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama