Kairo, MINA – Kepala Gereja Koptik Mesir Paus Tawadros II membatalkan rencana pertemuannya dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence di Kairo akhir bulan ini.
Gereja mengatakan pada Sabtu (9/12), langkah itu bertujuan memprotes keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam sebuah pernyataan daring, juru bicara Gereja Koptik mengatakan, keputusan Presiden Trump tidak memperhitungkan perasaan jutaan orang Arab.
“Gereja Orthodok Koptik Mesir menolak untuk menerima Wakil Presiden Amerika Mike Pence,” katanya. Demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Pada hari Rabu, gereja tersebut mengecam Trump yang secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Langkah ini bertentangan dengan semua konvensi internasional di Yerusalem dan akan mengarah pada munculnya risiko signifikan yang dapat berdampak negatif terhadap stabilitas Timur Tengah dan seluruh dunia,” kata Gereja Koptik memperingatkan.
Keputusan itu muncul sehari setelah Grand Sheikh Al-Azhar Kairo Ahmed Al-Tayeb juga menolak bertemu dengan Pence.
Orang-orang Kristen Koptik Mesir berjumlah sekitar 10 persen dari 93 juta orang di negara itu, merupakan minoritas terbesar di wilayah ini. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)