Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kodam Sriwijaya Ajak Masyarakat Nobar Film G 30 S/PKI

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 24 September 2017 - 03:33 WIB

Ahad, 24 September 2017 - 03:33 WIB

354 Views

TNI dan rakyat nobar film G 30 S/PKI (Dok TNI)

nobar-tni-300x200.jpg" alt="" width="300" height="200" /> TNI dan rakyat nobar film G 30 S/PKI (Dok TNI)

Palembang, MINA – Kodam II Sriwijaya mengajak warga masyarakat untuk nobar (nonton bareng) film G 30 S/PKI di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumsel pada Sabtu malam Ahad, (23/9) mulai pukul 19.30 WIB sampai dengan selesai.

Kapendam II/Swj Letkol Inf Imanulhak menjelaskan, kegiatan nobar film G 30 S/PKI dimaksudkan untuk mengingatkan kembali seluruh prajurit dan PNS beserta keluarganya maupun masyarakat luas terhadap sejarah kejahatan komunis di Indonesia yang ingin melakukan kudeta.

“Kegiatan nobar sekaligus menggugah kewaspadaan dan kesadaran kita semua terhadap bahaya laten komunis, sehingga tidak terulang kembali  di negara yang kita cintai ini,” ujarnya. Mi’raj News Agency (MINA) melaporkan dari sumber laman resmi TNI.

Kejahatan dan pengkhianatan PKI harus terus diinformasikan kepada masyarakat, antara lain melalui pemutaran fim ini, sehingga masyarakat, khususnya generasi muda yang tidak mengalami peristiwa secara langsung dapat memahami, lanjutnya.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Imanulhak mengingatkan semua warga agar tetap waspada dan tragedi kelam tersebut tidak terulang kembali, mengingat saat ini ada upaya pemutarbalikan fakta sejarah peristiwa 30 September 1965.

“Ada upaya pihak-pihak yang ingin menghidupkan kembali paham Komunis di Indonesia, walaupun paham komunis sudah dilarang,” ujarnya.

Kapendam II/Swj juga menambahkan bahwa kegiatan Nobar film G 30 S/PKI dilakukan di seluruh wilayah Sumbagsel, sampai tingkat Koramil.

Kegiatan Nobar, diwilayah Kodam II/Swj menurut Letkol Inf Imanulhak telah dilakukan sejak tanggal 20 September 2017 sampai dengan tanggal 30 September 2017.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Warga Kodam II/Swj dan satuan jajaran Kodam II/Swj, sebagian sudah menggelar Nobar bersama masyarakat, dan juga telah dipublikasikan di media massa.

“Kita mengajak seluruh warga  masyarakat, khususnya di Kota Palembang untuk bersama-sama Nobar. Nanti malam Minggu (23/9) masyarakat wilayah Palembang silahkan datang dan nonton di BKB Palembang. Dalam kesempatan Nobar ini juga ada hiburan, dan bahkan  penonton yang beruntung akan mendapatkan hadiah doorprice”, ujarnya.

Ia berharap generasi muda mengetahui bahwa bangsa Indonesia pernah punya sejarah kelam dan jangan sampai sejarah kelam itu berulang.

“Tidak ada ideologi lain bagi bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, selain Pancasila”, tegas Kapendam mengulang kembali penegasan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Nobar di Wilayah Lain

Kegiatan nobar serupa telah dilakukan ratusan prajurit Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya Jumat (22/9) serta Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Lapangan Gatot Soebroto, Cijantung, Jakarta Timur,  Rabu, (20/9).

Markas Satuan Kopassus lainnya di Serang (Grup 1 Kopassus), di Kartosuro (Grup 2 Kopassus) dan di Batujajar Bandung (Pusdiklatpassus) juga melakukan kegiatan nobar.

Laman resmi TNI juga melaporkan, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) XII Pontianak, Brigjen TNI (Mar) Endi Supardi bersama seluruh Prajurit beserta keluarga besar Lantamal XII, diikuti para pejabat teras Lantamal XII, dilaporkan juga menghadiri nonton bareng film pengkhianatan G30S/PKI  di Lapangan Markas Komando Daerah Militer/Makodam XII/Tanjungpura, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI merupakan film drama-dokumenter yang diproduksi pada Orde Baru 1984.

Film yang disutradarai Arifin C. Noer ini memaparkan  pengkhianatan komunis terhadap bangsa Indonesia tahun 1965. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
Kolom
Indonesia