Koordinator IMMA Serukan Muslim Inggris Tunjukkan Sikap Akhlakul Karimah Hadapi Dampak Brexit

Bogor, 24 Ramadhan 1437/ 29 Juni 2016 (MINA) – Koordinator Aliansi Media Internasional (International Muslim Media Alliance – IMMA), Agus Sudarmadji menyerukan Muslim menyikapi dampak brexit dengan mengedepankan akhlak yang baik.

Pernyataan Agus berdasarkan kekhawatiran bagi Muslim Inggris di London setelah kemenangan para pendukung yang menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa (brexit) pada referendum yang digelar Kamis (23/6/2016). Mereka tidak tahu nasibnya ke depan setelah Inggris keluar dari Uni Eropa.

 

“Adanya Brexit, Muslim Inggris harus menunjukkan sikap dengan dakwah bil hal (dakwah mengedepankan perbuatan nyata), dan menghidari sikap yang merugikan,” kata Agus kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/6).

Menurutnya, brexit akan menempatkan Inggris bebas dari tuntutan komunitas negara-negara Uni Eropa dalam sikap mereka terhadap para imigran, karena meningkatnya imigran dari waktu ke waktu.

“Sebenarnya negara-negara Uni Eropa ini sangat membutuhkan warga imigran, namun Inggris dipengaruhi oleh kaum ektrimis, sehingga memilih untuk brexit,” ujarnya.

Dia mengatakan, keputusan ini sebenarnya potensial merugikan dan merupakan satu langkah mundur dari masyarakat Inggris, terutama kebijakan terhadap para imigran, khususnya warga Muslim.

Sehingga beberapa pernyataan para ahli memperkirakan, akan berat bagi warga imigran termasuk masyarakat Muslim di Inggris, kemungkinan tidak lagi menerima kemudahan seperti sebelumnya ketika Inggris masih berada di bawah kepemimpinan David Cameron dibandingkan setelah brexit.

“Sebagian besar para imigran di Inggris kaum Muslimin, maka itu dianggap suatu potensi yang merugikan, karena kemungkinan tidak sebebas dulu dalam memberikan fasilitas tertentu kepada imigran, akan ada pembatasan, pengurangan dan lain sebagainya,” ujarnya.

Ia menambahkan, kaum Muslim sudah melakukan banyak hal untuk membuat pencitraan positif, dan menunjukkan, bahwa mereka bukanlah ancaman bagi Inggris, baik untuk negara maupun warga pribumi, justru mereka merupakan bagian dari masyarakat Inggris.

“Kalau kita mendahulukan Allah dan Rasul-Nya dan mengedepankan kehidupan Islam sesuai yang dicontohkan Nabi SAW. Insya Allah tidak akan menjadi masalah, dan terus berusaha agar kaum Muslimin di Inggris tampil sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam),” tambahnya. (L/hna/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)