Rabat, MINA – Kementerian Dalam Negeri Maroko, Sabtu (9/9) mengumumkan, setidaknya 2.012 orang dan 2.059 terluka pasca gempa bumi mematikan yang mengguncang negara tersebut, Jumat (8/9), Anadolu Agency melaporkan.
Korban jiwa akibat gempa terjadi di berbagai wilayah, seperti provinsi Al Haouz, Marrakesh, kita Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroidant.
Menurut Institut Geofisika Maroko, gempa tersebut merupakan yang terkuat melanda negara Afrika Utara dalam satu abad terakhir.
Survei Geofisika Amerika Serikat (USGS) mengatakan, gempa yang terjadi tepat setelah pukul 11 malam itu, berpusat di 75 kilometer sebelah tenggara Marrakesh pada kedalaman 18,5 kilometer
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Situasi pasca gempa di Marrakesh digambarkan sangat mengerikan, banyak bangunan hancur dan penghuninya terjebak di bawah reruntuhan.
Bangunan-bangunan, termasuk tembok merah yang merupakan warisan dunia UNESCO mengalami kerusakan pasca gempa.
Angkatan Bersenjata Kerajaan meminta warga untuk berhati-hati dan mengarahkan mereka menuju tempat yang aman untuk menghindari gempa susulan.
Guncangan gempa tersebut juga dirasakan oleh negara tetangga, yaitu Aljazair dan Mauritania.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Otoritas Maroko telah meluncurkan operasi untuk mengirimkan bantuan ke area-area terdampak gempa, menurut kantor berita negara, MAP.
“Tujuh truk bermuatan selimut, tempat tidur kemah, dan peralatan penerangan telah disiapkan di desa Al Araj di Utara kota kota Sale untuk diantar ke warga di daerah-daerah terdampam,” kata MAP. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris