Krisis Pangan, Warga Yaman Terpaksa Mengemis 

Sana’a, MINA – Country Director Oxfam di Yaman, Ferran Puig, memperingatkan, krisis pangan yang melanda, memaksa untuk mengemis.

“Negara itu telah mengalami kerawanan pangan sebelum lonjakan harga pangan baru-baru ini sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina, ” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari MEMO, Jumat (18/3).

“Kami menyaksikan efek dari kekurangan gizi yang kita lihat setiap hari memilukan, semakin banyak orang yang mengemis dan kami harus menghentikan beberapa layanan kami,” tambahnya.

Puig meminta masyarakat Internasional untuk membantu menyelamatkan warga Yaman dengan merundingkan perdamaian, memungkinkan pemulihan yang permanen.

PBB mengumumkan, mereka telah menerima janji keuangan dari 36 donor senilai 1,3 miliar dolar untuk rencana kemanusiaannya di Yaman tahun 2022.

Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.

Koalisi di bawah pimpinan Arab Saudi kemudian melancarkan perang sehingga terjadi konflik yang menimbulkan banyak korban.

Sampai akhir tahun 2021, perang tersebut telah merenggut 377.000 nyawa dan merugikan ekonomi Yaman sebesar 126 miliar dolar.

Sebagian besar penduduk negara itu, sekitar 30 juta, menjadi tergantung pada bantuan, yang digambarkan sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (T/Hju/P1)

Mi’raj News Agency (MINA) 

 

Wartawan: Hamidah Juariyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.