Subang, Jawa Barat – Direktur Wakaf Dompet Dhuafa Yuniarko mengatakan, memicu masyarakat menjadi insan produktif merupakan salah satu cara membangun bangsa yang lebih berdaya.
Untuk ini DD mengundang Amalan International Indonesia mengunjungi salah satu lahan produktif berbasis wakaf yang dikelola Dompet Dhuafa (DD) bernama Indonesia Berdaya, Jumat (22/11), yang berlokasi di Desa Cirangkong Kecamatan Jambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Yuniarko memaparkan, Kebun Indonesia Berdaya menjadi bukti nyata peran DD dalam memberdayakan dan mengangkat potensi lokal daerah. Pada lahan seluas 10 hektare tersebut terdapat pertanian tanaman buah Naga seluas empat hektare, pada sela tanaman buah Naga diisi dengan Pepaya California.
Dengan berjalan kaki rombongan, menulusuri jalan perbukitan untuk menuju lokasi yang merupakan upaya DD untuk memberdayakan masyarakat di sektor perekonomian.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Yuniarko menjelaskan, kegiatan ini sebagai bentuk sosialisasi masyarakat luas. Bahwa DD mampu mengelola kebun produktif.
“Seeing is believing. Inilah bentuk usaha DD untuk mengajak siapapun melihat sendiri pemberdayaan wakaf DD,” katanya .
Ia menerangkan, Amalan International sendiri merupakan sebuah perusahaan penyedia program manajemen keuangan yang terkemuka dan terpercaya.
Sebagai social enterprise yang berbasis financial technology, Amalan hadir untuk membantu jutaan orang yang kesulitan membayar utang kartu kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
“Jadi kami datang ke sini untuk melihat apa yang dilakukan DD. Ini adalah kunjungan pertama kami ke salah satu proyek yang telah dilakukan di sini itu sungguh menakjubkan. Dan saya pikir kami sangat menantikan untuk bekerja sama dengan DD ke depannya,”ujar Arne Hartmann (CEO Amalan International).
Kebun Indonesia Berdaya juga digunakan untuk menanam Jambu Crystal di atas lahan seluas satu hektare dan peternakan Domba-Kambing seluas lima hektare. (R/Gun/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama