Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima Orang Meninggal Akibat Gempa di Filipina Selatan

Syauqi S - Selasa, 29 Oktober 2019 - 17:38 WIB

Selasa, 29 Oktober 2019 - 17:38 WIB

7 Views ㅤ

uca.edu

Mindanao, MINA – Lima orang tewas, sementara ratusan lainnya luka-luka setelah gempa berkekuatan 6,6 yang melanda bagian-bagian Mindanao, Selasa (29/10) pagi. Gempa ini terjadi hampir dua pekan sejak pulau Filipina Selatan tersentak oleh getaran serupa dengan serangkaian gempa susulan.

Laporan yang masuk ke Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) mengidentifikasi tiga korban jiwa sebagai Nestor Narciso (66), dari Kota Koronadal; Jessie Riel Parba (15) siswa kelas 9 dari Magsaysay, Davao del Sur; dan Benita Saban, juga dari Magsaysay. Dua lainnya dari Barangay Arakan, Cotabato Utara masih tidak dikenal. Demikian Manila Times melaporkan.

Mengutip laporan dari Kantor Pertahanan Sipil di wilayah Soccsksargen (Cotabato Selatan, Cotabato, Sultan Kudarat, Sarangani, General Santos City), NDRRMC mengatakan Narciso meninggal karena trauma kepala, laserasi, dan cedera pada lengan kiri bawahnya.

Krister John Nahine, juru bicara kantor polisi kota Magsaysay, yng mengidentifikasi Parba, Anthony Allada, petugas informasi publik Magsaysay mengatakan, meninggal karena jatuh tertimpa puing-puing di sekolahnya ketika ia mencoba melarikan diri.

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

Nahine mengatakan, Saban meninggal karena tanah longsor di Barangay Tagaytay, juga di Magsaysay.

Gubernur Cotabato Utara Emily Lou Mendoza mengatakan dalam wawancara terpisah dengan radio dzMM bahwa seorang ayah dan anaknya meninggal karena tanah longsor di Barangay Lanao di Arakan, Cotabato Utara.

Seorang ayah yang berusia antara 20 hingga 24 tahun itu, dan anaknya yang berusia 5 hingga 6 tahun, berada di sebuah lahan pertanian ketika tanah longsor terjadi, menurut Mercedita Foronda, petugas pengurangan risiko bencana dan dewan manajemen provinsi Cotabato Utara.

Foronda mengatakan ayahnya juga memiliki seorang anak berusia 1 tahun yang selamat dan dibawa ke pusat medis terdekat.

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

Polisi Magsaysay mengatakan, 300 orang dari kotamadya terluka. Di Cotabato Utara, 14 orang terluka. NDRRMC juga melaporkan bahwa 30 orang terluka di Kota Kidapawan. (T/R11/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris

Rekomendasi untuk Anda

Internasional