Madrasah Ramah Anak di Payakumbuh Terima Siswa Berkebutuhan Khusus

Nur Azizatul Munawaroh, salah satu siswa berkebetuhan khusus di MAN Payakumbuh. (foto: istimewa)

Paakumbuh, MINA – Salah satu indikator penting Sekolah Ramah Anak adalah menerima calon peserta didik berkebutuhan khusus (BK).

Di samping itu civitas madrasah juga harus memperlakukan mereka setara dengan peserta didik lainnya. Demikian keterangan Kementerian Agama yang dikutip MINA pada Jumat (8/9).

Sebagai contoh dikemukakan MAN 2 Payakumbuh misalnya, madrasah yang terpilih sebagai Sekolah Ramah Anak 2017, saat ini memiliki tiga siswa-siswi berkebutuhan khusus. Ketiga-tiganya tuna netra.

Kepala MAN 2 Payakumbuh Alex Sandra menyatakan bahwa MAN 2 Payakumbuh menerima peserta didik berkebutuhan khusus sejak lima tahun terakhir ini.  Salah satu dari ketiga siswa tersebut adalah Nur Azizatul Munawaroh, putri pasangan dari Bapak Sartiman dan Ibu Rustimi.

Baca Juga:  Wisuda Santri Dayah Insan Qurani Aceh, 50 Orang Khatam 30 Juz

Nur, panggilang akrab Nur Azizatul Munawaroh,  kini duduk di kelas 1 Aliyah. Kepada Humas Kemenang, dia mengungkapkan kegembiraannya bisa belajar di MAN 2 Payakumbuh.

“Saya senang bisa diterima di MAN ini. Di sini berbeda dengan di SMP LB, di mana saya sekolah sebelumnya. Saya dapat banyak pelajaran yang memungkinkan saya untuk melanjutkan belajar ke perguruan tinggi,” tutur Nur.

Nur, yang cinta dengan pelajaran bahasa asing ini, berharap bisa melanjutkan kuliah di UPI Bandung.

Sejauh ini Nur merasakan nyaman belajar di MAN 2 Payakumbuh. “Di sini teman-teman sudah paham tentang saya. Bila ada tugas, mereka membacakan tugas tersebut dan saya menuliskannya di laptop yang sudah diprogram untuk tuna netra. Mereka juga mengajak saya untuk bermain,” aku Nur senang.

Baca Juga:  Kasus DBD di Sejumlah Daerah Makin Mengkhawatirkan

Nur juga mengaku senang bisa turut serta mengkampanyekan Sekolah Ramah Anak pada Kamis pagi, 7 September 2017 yang digelar di halaman MAN 2 Payakumbuh. (T/R13/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf