Washington, 15 Dzulhijjah 1437/17 September 2016 (MINA) – Mantan Menteri Luar Negeri dan mantan kepala staf Angkatan Darat AS, Colin Powell, mengatakan Israel memiliki 200 bom nuklir yang menargetkan Iran.
Hal ini terungkap dari dokumen rahasia e-mail Powell yang bocor setelah diretas oleh hacker yang diduga dari Rusia. Sebagaimana yang di-posting di situs DCLeaks.com dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dalam dukumen tersebut, Powell terungkap menulis email kepada salah satu pendonor Partai Demokrat yang membahas pidato PM Israel Benjamin Netanyahu.
”Karena anak-anak di Teheran tahu Israel memiliki 200 (bom nuklir), semua ditargetkan pada Teheran, dan kami memiliki ribuan,” katanya dalam surat elektronik itu yang ditulis pada Maret 2015.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Seperti yang diberitakan oleh Buzzfeed, Powell saat dikonfirmasi tentang bocoran tersebut pihaknya tidak menyangkal keaslian dokumen miliknya.
Surat itu datang setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru saja mengunjungi Washington dan memberikan pidato berapi-api di depan Kongres mengecam kesepakatan yang diusulkan di mana Iran akan menyetujui inspeksi invasif dalam pertukaran untuk pencabutan sanksi terkait nuklir. Kesepakatan itu dicapai bulan Juli 2015.
Israel hingga kini mempertahankan kebijakan yang disebut ambiguitas nuklir. Menurut laporan Federasi Ilmuan Amerika 2014 mengatakan ISrael diyakini memiliki antara 80-400 senjata nuklir.
DCLeaks.com menduga, hacker yang membocorkan dokumen tersebut berasal dari kelompok intelejen Rusia. Website itu menyebutkan tujuannya adalah mengekspos penyalahgunaan kekuasaan politik.(T/P004/R02)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)