Sittwe, MINA- Polisi di Negara Bagian Rakhine di Myanmar melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan gerombolan warga Buddha yang berusaha menghalangi sebuah kapal yang akan membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Muslim Rohingya, kata beberapa laporan seperti dilansir BBC, Kamis (21/9).
Upaya polisi berujung pada aksi bentrokan dengan ratusan warga Buddha itu yang mencoba memblokade jalan pengiriman bantuan untuk masyarakat Rohingya di Rakhine, tempat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuduh militer melakukan pembersihan etnis.
Massa Buddha sekitar 300 orang di Sittwe, ibu kota Rakhine, berkumpul Rabu (20/9) malam di sebuah dermaga tempat sebuah kapal yang membawa barang-barang bantuan bersiap melakukan perjalanan ke sungai menuju Kota Maungdaw, salah satu yang paling terdampak.
Saksi mengatakan massa melemparkan bom molotov ke pihak Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Mereka memaksa ICRC menurunkan bantuan dari kapal dan mencegah kapal tersebut untuk meninggalkan sandaran.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Polisi membubarkan mereka dengan mengeluarkan tembakkan peringatan ke udara. Namun orang-orang mulai melemparkan batu dan bom molotov ke polisi antihuru-hara. Delapan orang ditahan dan beberapa polisi terluka atas insiden itu.
ICRC mengkonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan mereka akan terus mencoba dan menyalurkan bantuan ke daerah terdampak di Rakhine.
“Kami akan melanjutkan, tidak ada yang ditunda,” kata Graziella Leite Piccoli, juru bicara ICRC untuk Asia.
Unjuk rasa ini menjadi bukti peningkatan permusuhan kelompok, yang dapat mempersulit pengiriman bantuan, dan terjadi ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan diakhirinya segera kekerasan di Rakhine. (T/R11/B05)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Mi’raj News Agency (MINA)