Membawa Pesan Keindahan, Batik Sasambo NTB Berusaha Tembus Pasar Nasional

Batik sasambo khas Nusa Tenggara Barat di Griya Perampuan, Lombok Barat. (Foto: Gala Aksi Blogspot)

Lombok Barat, MINA – khas Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), , sedang berusaha menembus pasar nasional dengan corak motif yang membawa pesan keindahan daerah.

Kepada MINA ia mengungkapkan, baru-baru ini batiknya sudah membuat orderan yang datang dari Ibu Kota Jakarta.

“Pasar kami sudah sampai di luar Nusa Tenggara Barat. Pekan lalu, kami sedang mengerjakan 650 potong untuk Jakarta,” kata Lalu Darmawan di Lombok Barat pada Senin (23/9) melalui sambungan telepon.

Selain untuk keindahan busana, ia menjelaskan bahwa corak motif pada mengandung pesan yang menginspirasi kepada publik bahwa ada budaya dan alam yang indah di NTB, cerminan pantai, gunung, dan taman-tamannya.

“Kita juga menitipkan pada motif itu program unggulan pemerintah provinsi dan kabupaten kota. Satu contoh pemerintah provinsi punya program ‘Pijar’ (sapi, jagung, dan rumput laut). Kita masukkan motif rumput laut ke dalam batik sasambo, dengan pesan, ketika sudah dijadikan busana, publik tahu bahwa ini adalah program unggulan di daerah kami,” ujarnya.

Ada pula motif tumbuhan kuliner dan herbal khas NTB yang dicetak pada batik sasambo.

Lalu Darmawan juga mengungkap kendala dan tantangan yang dihadapi usahanya karena batik dari daerah masih merupakan rintisan.

“Memang tidak banyak kompetitornya, tetapi tidak banyak juga tenaga kerjanya yang benar-benar berkompetisi, pekerja yang bisa cepat dan smart. Ketika kita mendapat order dalam waktu singkat, kita harus benar-benar mengkader, merawat orang-orang yang punya komitmen yang kuat karena berbatas waktu,” katanya.

Adapun kendala klasik bagi pengusaha adalah jika ingin mengembangkan, terbenturnya kepada keterbatasan, pembiayaan dan berbagai hal lainnya.

“Untuk daerah, cukup diberikan support oleh Pemerintah Daerah, wujudnya Pemda memberi kesempatan kepada ASN mengenakan batik daerah untuk satu hari kerja,” katanya.

Batik sasambo telah memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan batik-batik yang sudah kebih dulu ada di luar NTB melalui corak motifnya. Lalu Darmawan melalui brand “Sasambo Bumi Gora” memberanikan diri keluar dari pakem batik-batik yang sudah lebih dulu eksis.

Menurutnya, batik sasambo belum memiliki banyak pembanding yang bisa membuat para pengusaha lebih semangat dalam berkompetisi.

“Yang dibutuhkan oleh pengrajin adalah ruang pasar, seperti pemerintah memberi regulasi,” tambahnya. (L/Wali/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.