MENGENAL ISLAM DI HONGKONG

Ketua Sekolah Tinggi Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas'ud Online (SQABM), Dudin Shobaruddin,MA saat memberikan sambutan pada Tabligh Akbar Jama'ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid At-Taqwa Komplek Ma'had Al-Fatah, Muhajirun, Lampung. Photo : Hadis/MINA
Ketua Sekolah Tinggi Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas'ud Online (SQABM), Dudin Shobaruddin,MA saat memberikan sambutan pada Tabligh Akbar Jama'ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid At-Taqwa Komplek Ma'had Al-Fatah, Muhajirun, Lampung. Photo : Hadis/MINA
Dudin Shobaruddin, Kepala Biro Kantor Berita Mi’raj (Mi’raj Islamic News Agency-MINA) Malaysia. (Foto: Hadis/MINA)

Oleh: Dudin Shobaruddin, Kepala Biro Kantor Berita Islam Mi’raj (Mi’raj Islamic News Agency-MINA) di Malaysia.

, yang luasnya kurang lebih 1098.05 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk sekitar tujuh juta jiwa, termasuk di antara deretan negara di dunia yang cukup terkenal dengan kemajuan  ekonominya. Terbukti dengan memiliki  lapangan terbang yang besar dan canggih, gedung-gedung pencakar langit, fasilitas transportasi  canggih, mulai dari bis, kerta api bawah tanah, dan kemajuan dan kemegahan yang lainnya setiap saat.

Seumpama robot, seakan-akan tiada koma dalam menempuh berbagai aktifitasnya dengan berbagai kesibukan sehingga terkenal sebagai wilayah primadona bagi  para wisatawan asing.

Negeri yang mayoritas penduduk Cina dengan bahasa resminya Inggris dan bahasa keduanya adalah Hokkin (bahasa Cina) itu, telah diserahkan kepada Pemerintah Cina yang beribukota di Beijing pada tahun 1997 setelah dikuasai dan diperintah Inggris selama lebih dari 100 tahun.

Selain Cina, penduduk Hong Kong  juga berasal dari Pakistan, India yang dibawa Inggirs untuk menjadi pekerja, juga terdapat penduduk yang datang dari Timur Tengah, Malaysia dan Indonesia.

Kedatangan Islam

Hongkong yang merupakan negeri bagian khusus  Cina yang beribukota di Beijing, menjadikan agama sebagai  bagian dari budaya kehidupan. Ia bagian dari hak asasi atau disebut basic law yang melindungi seluruh agama. Karena itu, agama di Hongkong tumbuh dan berkembang seperti Budha, Taoism, Kong Hu Chu, Kristen, Hindu dan termasuk agama Islam.

Dikatakan, Islam datang ke Cina termasuk Hongkong pada abad ketujuh Masehi atau tahun ke-40 Hijiryah seirama dengan kedatangan pendakwah ulung, salah seorang Sahabat Nabi terkenal,  Saad bin Abi Waqqas.

Perkembangan Islam di Hong Kong mencapai puncaknya pada saat Pakistan dan India dipekerjakan sebagai tentara Inggris untuk menjaga Hong Kong yang dulu itu merupakan koloni Inggris, sebelum diserahkan kembali ke Cina tahun 1997.

Kini, Hong Kong dihuni lebih dari 250.000 umat Islam yang kabanyakannya pendatang dari berbagai mancanegara. Dari Indonesia, memiliki komunitas muslim terbesar diperkirakan lebih dari 130.000 jiwa, mayoritas para pekerja Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau dikenal  Buruh Migran Indonesia (BMI) yang  kebanyakannya di sektor Pembantu Rumah.

Perkembangan Islam di Hong Kong amat pesat dan cepat dengan datangnya migran dari mancanegara tersebut.

 Islam Bebas diamalkan

Sebagai negeri bagian yang dulunya dijajah Inggris, pelaksanaan syariat Islam bebas dilaksanakan. Tiada halangan bagi  siapa pun untuk melaksanakan rukun Islam seperti shalat, zakat dan puasa.

Menurut laman Islam.org, pada sekitar tahun 1850-an, Muslim di Hong Kong mulai membentuk organisasi yang resmi, yang kemudian diakui oleh Pemerintahan Inggris pada saat itu. Organisasi tersebut adalah Badan Wakaf Komunitas Islam (Incorporated Trustees of the Islamic Community Fund).

Organisasi Muslim itu kemudian menunjukkan tajinya sehingga kemudian bisa membangun beberapa tempat ibadah secara resmi di wilayah tersebut. Sebelumnya, Muslim di Hong Kong menggelar shalat berjamaah di tempat terbuka di pinggir jalan saja.

Bahkan ada beberapa masjid megah yang selalu siap didatangi setiap umat Islam dengan tiada halangan untuk mengadakan pengajian dan berbagai aktifitas di beberapa masjid, di antaranya;

1. Masjid Jami. Masjid yang sebutannya adalah Jami Mosquo didirikan pada tahun 1880 dan direnovasi pada tahun 1915. Masjid ini dapat menampung ribuan jamaah. Sebelum ada masjid ini, umat Islam Hongkong sangat sulit untuk mendirikan Shalat Jumat berjamaah. Sebelum masjid ini berdiri, mereka mendirikan Shalat Jumat di tempat terbuka. Masjid yang terletak di Pulau Hong Kong,  Shelly Street Nomor 30 itu, letaknya di tengah-tengah gedung pencakar langit. Pemerintah Hong kong membebaskan dan melindungi umat Islam dengan undang undang sehingga tidak ada halangan untuk terus para jamaah mendatanginya setiap masa terutama pada shalat lima waktu dan shalat Jumat, dan bahkan termasuk pengajian pun tidak dilarang.

2. Masjid Kawloon. Di antara masjid yang sempat penulis kunjungi ketika mengadakan tour ke Hongkong April lalu. Masjid yang letaknya di Nathan Street itu dibangun pada tahun 1984, bukan saja untuk melaksanakan shalat berjamaah lima waktu, tapi juga berbagai aktifitas. Karena itu masjid ini juga disebut sebagai Pusat Islam Hong Kong. Setiap hari Ahad masjid ini penuh dengan aktifitas umat Islam Indonesia yang menetap di Hong kong terutama para Muslimat yang menjadi TKW di sana. Mereka datang dari berbagi pelosok Hong Kong dengan diberi jaminan oleh setiap majikan untuk bisa libur pada setiap hari Ahad. Kesempatan itu mereka gunakan untuk mendatangi masjid, terutama Masjid Kawloon ini dengan tujuan untuk belajar membaca Al-Quran, mendengarkan ceramah, yang terkadang didatangkan khusus dari Indonesia. Masjid  ini mampu menampung lebih dari 3.500 jamaah untuk setiap kali pelaksanaan shalat berjamaah.

3. Masjid Ammar Wan Cai. Lokasinya di 40 Oi Kwan Road, Wan Chai Hong Kong. Masjid ini juga dijadikan sebagai Pusat Islam. Masjid yang didirika tahun 1981 itu memiliki keunikan tersendiri. Sebabnya, kebiasaan masjid desainnya berbentuk kubah, namun masjid ini berbentuk Apartemen yang memiliki delapan tingkat.

4. Masjid Chai Wan. Masjid ini dikatakan eksklusif karena pengisinya kebanyakan hanya orang-orang Muslim Cina yang datang dari Daratan termasuk Imamnya pun asal Cina. Mereka berkumpul bahkan untuk menikmati makanan halal, biasanya di masjid ini.

5. Masjid Stanley. Masjid Stanley ini yang dibangun pada tahun 1937, letaknya di Tun Tou Wan Road merupakan masjid yang keempat. Masjid ini letaknya di dalam penjara Stanley.

6.Masjid Ibrahim. Masjid ini termasuk relatif baru karena baru dibangun pada tahun 2013 yang letaknya di Yang Ceung Road.

Perahu Nabi Nuh

Panorama (Foto: DiscoverHongkong)
Panorama replika Perahu Nabi Nuh di Pulai Ma Wan.(Foto: DiscoverHongkong)

Merasa kaget juga, karena tidak info sebelumnya, dari deretan tempat wisata Hongkong, ternyata ada satu tempat yang sifatnya sinonim dengan ajaran Islam seperti Perahu Nabi Nuh.

Konon menurut cerita lebih dari 2.000 tahun sebelum Masehi  lalu, Perahu Nabi Nuh yang terbawa arus banjir terdampar di daerah Hongkong.

Penulis menyaksikan replika perahu tersebut yang dibuat dengan menggunakan warna kayu asli. Di dalam replika perahu tersebut diletakan berbagai cerita dan riwayat yang menyebutkan Nabi Nuh dalam misi dawahnya mengalami  cobaan dengan diuji oleh banjir.

Maka, beliau mengajak umatnya untuk menaiki perahu tersebut. Yang mengikut seruanya selamatlah ditelan banjir, termasuk beberapa hewan yang ikut bersamanya. Malangnya, anaknya sendiri tidak mau patuh akan seruannya. Maka tenggelamlah dia dan dikatagorikan bukan dari ahli keluarganya. (Q.S.: Hud:46).

Kewujudan replika tersebut, merupakan bukti bahwa tanah Hongkong juga bagian sejarah bagi umat Islam untuk ditelusuri kebenaranya.

Dengan berdirinya masjid-masjid di Hongkong yang mendapat jaminan dari pemerintahnya, bukti kukuh Islam dapat dilaksanakan dengan aman tanpa mendapat halangan dan rintangan dari yang berlainan agama. Walaupun mereka minoritas, terbukti adanya toleransi yang diberikan oleh pemerintah Hongkong terhadap umat Islam.

Wallahu’alam

 

Kuala Lumpur, 3 Syawwal 1436. (K05/R05-P2).

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0