Menlu Iran Beri Nasihat Calon Pemerintah Baru AS

Teheran, MINA –   menasihati pemerintah baru AS untuk menghentikan “penindasan tanpa hukum yang menghancurkan,” Press TV melaporkan, Ahad (8/11).

Komentar Zarif muncul setelah kandidat presiden dari Partai Demokrat AS itu melampaui 270 suara elektoral yang dia butuhkan untuk menggantikan Presiden Donald Trump pada Sabtu.

Ia bereaksi terhadap hasil pemungutan suara presiden terbaru di (AS) dan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS ke-46.

Biden, dalam pidato pertamanya setelah kemenangannya, mengatakan, ini adalah “waktu untuk menyembuhkan” bangsa yang terpecah belah.

“Bangsa ini telah berbicara. Mereka telah memberi kami kemenangan yang jelas, kemenangan yang meyakinkan,” kata Biden kepada pendukungnya yang membunyikan klakson dan bersorak di tempat parkir di kota asalnya Wilmington, Delaware.

“Sekarang, mari saling memberi kesempatan. Saatnya menyingkirkan retorika kasar, menurunkan suhu, bertemu dan bertemu lagi,” katanya.

Dalam tweet hari Ahad, Zarif berkata, “Rakyat Amerika telah berbicara. Dan dunia sedang mengamati apakah para pemimpin baru akan meninggalkan penindasan tanpa hukum yang menghancurkan dari rezim yang sedang keluar — dan menerima multilateralisme, kerja sama & penghormatan terhadap hukum.”

Diplomat tertinggi Iran itu kemudian menggemakan pernyataan sebelumnya oleh beberapa pejabat tinggi Iran lainnya, menyinggung fakta bahwa pergantian presiden AS itu sendiri tidak penting, tetapi jalur praktis yang mereka ambil terhadap negara lain adalah apa yang sebenarnya dianggap sebagai “perbuatan paling penting.” (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.