Beirut, MINA – Para menteri luar negeri negara Arab pada Sabtu (2/7) menjanjikan bantuan mereka untuk negosiasi IMF Lebanon dan proses reformasi, menyusul pertemuan Liga Arab yang diadakan di Beirut.
Mereka mengatakan, kehadiran mereka di Lebanon di tengah keadaan ekonomi dan politik yang “sangat sulit” menandakan bahwa negara-negara Arab mendukung stabilitas dan mendukung negosiasi negara itu dengan IMF dan proses reformasi, Arab News melaporkan.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan: “Kami datang untuk mengatakan bahwa ada masalah dan Anda harus berusaha menyelesaikannya.”
Dia mengatakan pada konferensi pers bahwa pertemuan tersebut telah membahas persiapan, waktu, dan peserta KTT Liga Arab mendatang.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
“Kami hanya mengadakan beberapa diskusi dan bertukar pandangan untuk diputuskan di tempat yang tepat. Kami juga membahas perang Ukraina, makanan, energi, dan topik Somalia, di mana jutaan orang Somalia mungkin terancam kelaparan.
“Kami juga membahas masalah Palestina di tengah gerakan Amerika-Israel dan bagaimana kami bereaksi terhadap peristiwa ini. Kami tidak menyetujui apa pun karena itu hanyalah diskusi yang tidak akan kami ungkapkan,” katanya.
Lebanon yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Abdallah Bou Habib memimpin pertemuan tingkat menteri tersebut.
Aljazair akan menjadi tuan rumah KTT Liga Arab pada awal November setelah ditunda pada 2020 dan 2021 karena penguncian COVID-19.
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Pertemuan Sabtu itu dihadiri oleh para menteri luar negeri Kuwait, Yaman, Yordania, Qatar, Tunisia, Aljazair, Kepulauan Komoro, Sudan, Somalia, Palestina, wakil menteri luar negeri Mesir, dan perwakilan tetap liga dari Arab Saudi, UEA, Djibouti, Irak, Maroko, Oman, Libya, perwakilan dari Mauritania, dan duta besar Bahrain untuk Suriah.
Delegasi menteri negara Arab bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun, yang menyatakan pentingnya hubungan regional dalam “keadaan kritis yang sedang dialami dunia Arab, tantangan yang dihadapinya, dan yang membutuhkan konsultasi dan kerja sama sepenuhnya.” (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun