Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu RI: Dunia Masih Jauh dari Penghapusan Total Senjata Nuklir

sajadi - Sabtu, 3 Oktober 2020 - 14:45 WIB

Sabtu, 3 Oktober 2020 - 14:45 WIB

1 Views

Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, sejak ditandatanganinya Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) 50 tahun lalu, ternyata dunia masih jauh dari penghapusan total senjata nuklir.

“75 tahun sejak berdirinya PBB, dan 50 tahun sejak penandatanganan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), dunia masih jauh dari penghapusan total senjata nuklir”, tegas Menlu pada Pertemuan Tingkat Tinggi Peringatan dan Promosi Hari Internasional Penghapusan Total Senjata Nuklir yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (2/10).

Menlu RI menambahkan, tidak adanya kemajuan dalam upaya penghapusan senjata nuklir mengakibatkan timbulnya defisit kepercayaan di antara negara-negara di dunia.

Untuk mencapai penghapusan total senjata nuklir, Menlu RI menggarisbawahi tiga hal penting, antara lain: Pertama, penerapan dan penegakkan Traktat Non-Proliferasi Nuklir.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

Dalam kaitan itu, Retno menyampaikan, partisipasi penuh dan komitmen dari seluruh negara, termasuk negara pemilik senjata nuklir sangat diperlukan.

Kedua, penguatan mekanisme dan arsitektur perlucutan senjata global. Beberapa mekanisme perlucutan senjata seperti Konferensi Perlucutan Senjata (Conference of Disarmament), larangan uji coba nuklir komprehensif (CTBT) dan mekanisme lainnya harus diupayakan penegakannya agar tujuan penghapusan total senjata nuklir dapat tercapai.

Ketiga, memastikan perlucutan senjata nuklir dapat berdampak positif pada kesejahteraan dunia.

“Pandemi COVID-19 merupakan pengingat kita bahwa perlindungan manusia dan kemanusiaan hanya dapat tercapai melalui solidaritas global dan bukan melalui senjata nuklir,” ujar Menlu.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Menlu RI menutup pidatonya dengan menyampaikan bahwa mempertahankan keberadaan senjata nuklir adalah jelas situasi zero-sum, sementara pemusnahan total senjata nuklir akan memastikan keberlangsungan umat manusia ke depan.

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-75 yang berlangsung sejak tanggal 21 September 2020. (R/RE1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Kolom
Indonesia
Kolom
Palestina