MESIR GELAR PEMILU PARLEMEN OKTOBER MENDATANG

Komite Pemilihan Umum Mesir  mengumumkan tanggal bagi pemilu parlemen Mesir pada konferensi pers di Kairo, Mesir, Ahad, 30 Agustus 2015. (AP Photo/Ahmed Gamil)
Komite Pemilihan Umum mengumumkan tanggal bagi Mesir pada konferensi pers di Kairo, Mesir, Ahad, 30 Agustus 2015. (AP Photo/Ahmed Gamil)

Kairo, 16 Dzulqa’dah 1436/31 Agustus 2015 (MINA) – Pemilu legislatif Mesir, pertama kali sejak Presiden Abdel Fattah Al-Sisi mengambil alih pemerintahan, akan digelar 17 Oktober – 2 Desember 2015, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan, Ahad (30/8).

Jajak pendapat awalnya telah menjadwalkan pemilu parlemen digelar awal 2014, namun berulang kali tertunda karena alasan hukum di tengah gencarnya rezim Al-Sisi menindak kelompok-kelompok yang dituduh represif, termasuk gerakan oposisi Islamis, Ikhwanul Muslimin.

Dalam sebuah  sistem pemilu yang kompleks bagi 568 anggota parlemen, sebuah sektor pemilih yang tinggal di luar negeri akan memberikan suara pada 17 Oktober, diikuti pada dua hari berikutnya oleh pemilih di 14 provinsi dari 27 provinsi di negara itu. Perputaran di konstituen yang sama akan diadakan pada 26, 27 dan 28 Oktober.

Baca Juga:  Prancis Kecam Israel Serang Bantuan Yordania untuk Gaza

Sisa pemilih di luar negeri dan dalam negeri yang paling padat penduduknya di dunia Arab akan mengambil bagian dalam putaran pertama pada 21, 22 dan 23 November, diikuti pemutaran pada 30 November, 1 dan 2 Desember, demikian IINA News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pemilu yang baru dimulai sejak lebih dari dua tahun setelah militer di bawah Al-Sisi, yang saat itu menjadi panglima militer dan memenangkan pemilihan presiden tahun lalu, menggulingkan presiden Islamis terpilih secara sah Muhammad Mursi telah menyapu suara legislative Mesir pada akhir 2011 lalu.

Mahkamah konstitusi telah memerintahkan pada Maret, bagian dari hukum pemilu adalah inkonstitusional, mendorong penundaan terbaru sebelum komisi pemilihan mulai bekerja pada pengaturan tanggal baru.

Baca Juga:  Prancis Kecam Israel Serang Bantuan Yordania untuk Gaza

Pengacara yang mengajukan keberatan hukum mengatakan tidak membagi kabupaten dengan cara yang memadai yang mewakili pemilih.

Setelah penggulingan Mursi itu, Sisi mengumumkan rencana membentuk konstitusi baru, yang akan diikuti pemilihan presiden dan parlemen. Sebuah piagam baru diadopsi pada Januari 2014 dan Sisi terpilih sebagai presiden pada Mei tahun lalu.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0