Mesir Mediasi Hamas-Israel, Unjuk Rasa di Gaza Lebih Tenang

Gaza, MINA – Unjuk rasa penduduk Gaza di perbatasan Israel-Gaza yang di gelar setiap Jumat, belakangan ini nampak lebih tenang setelah mediator Mesir mencoba menurunkan ketegangan di sepanjang perbatasan dengan menawarkan beberapa kesepakatan antara Hamas dan Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, terjadi penurunan drastis dari pekan-pekam sebelumnya. Namun demikian, tujuh warga Palestina sudah meninggal tertembak tentara Israel. Demikian Arab News memberitakan dikutip MINA Sabtu (3/11).

Mesir mengisyaratkan telah menengahi antara Hamas dan Israel agar Hamas menenangkan para pengunjuk rasa dan sebagai gantinya Israel harus melonggarkan blokade jalur Gaza.

Menurut media Israel, kesepakatan tersebut diyakini akan membuat Israel mengizinkan bantuan dari Qatar dan bahan bakar bisa masuk ke Gaza sebagai ganti dari tenangnya para pengunjuk rasa di perbatasan.

Belum ada konfirmasi dari kedua pihak tentang kesepakatan tersebut. Namun, Hamas mengisyaratkan akan menenangkan warga Palestina yang berunjuk rasa dan menghormati usaha para mediator Mesir dan PBB.

Pada Jumat (2/11), Petugas keamanan Hamas terlihat mencegah pengunjuk rasa terlalu dekat dengan pagar di Perbatasan Gaza sebelah timur. Tidak seperti unjuk rasa sebelumnya, demonstran juga tidak menerbangkan layang-layang pembakar untuk membakar lahan pertanian Israel.

Sedangakan unjuk rasa pekan sebelumnya telah mengakibatkan tujuh orang Palestina meninggal dan 180 orang lainnya terluka oleh tembakan Israel selama bentrokan sengit, menurut kementerian terkait.

Hingga saat ini, setidaknya 218 warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel sejak protes yang dimulai pada 30 Maret.

Para pengunjuk rasa mengatakan , mereka memprotes blokade Israel atas wilayah Gaza dan menuntut hak bagi para pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah mereka sejak pendudukan Israel pada 1948. (T/Sj/P1

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Widi Kusnadi