Misy’al: Penutupan Al-Aqsha Bagian dari Proyek Yahudisasi Israel

(Foto: Doc. )

 

Doha, MINA – Petinggi Gerakan Perlawanan Hamas, Khalid Misy’al, menekankan bahwa Otoritas Pendudukan mengeksploitasi perkembangan terakhir di Kota Al-Quds (Yerusalem) untuk melancarkan proyek-proyeknya Yahudisasi dan membagi Masjid Al-Aqsha.

Dalam pidato di televisi pada perayaan tahun pertama percobaan kudeta yang gagal di Turki, Misy’al mengatakan, Masjid Al-Aqsha dalam bahaya serius, untuk itu ia menyerukan kepada rakyat Turki dan pemimpin mereka untuk membuat isu Palestina, Masjid Al-Aqsha, dan isu-isu negara-negara Islam menjadi prioritas utama mereka.

Mantan Kepala Biro Politik Hamas itu mengacu pada pendirian Turki yang telah mendukung perjuangan Palestina dan usaha Turki untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina. Misy’al juga memuji peran Turki yang dimainkan untuk mencapai rekonsiliasi di antara faksi-faksi Palestina dan mengakhiri perpecahannya.

Pada Jumat lalu (14/07/2017), Israel menutup Masjid Al-Aqsha dan mencegah umat Islam menunaikan ibadah Sholat Jumat di sana untuk pertama kalinya sejak 1969. Kemudian sebagian dibuka kembali pada hari Ahad (16/07/2017) dan memerintahkan jamaah Muslim dan pengurus masjid untuk masuk melalui pintu detektor logam.

Misy’al memberi penghormatan kepada rakyat Turki karena menggagalkan upaya kudeta yang menekankan rakyat Turki menjadi contoh berani untuk menggagalkan persekongkolan yang dibuat melawan kehendak rakyat. “Demokrasi Turki terancam, namun rakyat Turki bisa mengalahkan setiap plot yang dilakukan terhadap negara mereka,” kata Misy’al.

Dia berdoa untuk kemakmuran Turki dengan harapan bahwa Turki akan melanjutkan jalan kemajuan tanpa hambatan internal atau eksternal.

Selain itu, Abdul Latif Al-Qanou, juru bicara Hamas mengatakan fihaknya memberi hormat kepada para penjaga Masjid Al-Aqsha dan para jamaah Muslim Palestina yang menolak memasuki lingkungan Masjid Al-Aqsa melalui pos pemeriksaan elektronik detektor logam yang baru dipasang bertujuan untuk mengubah status quo Masjid Al-Aqsha dan mencegah jamaah Muslim agar tidak melaksanakan ibadah dengan bebas di masjid tersebut

Al-Qanou mengatakan, tindakan berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya ini akan gagal dalam memberikan keamanan kepada para pemukim entitas zionis yang sering melakukan serangan provokatif ke Masjid Al-Aqsha. Langkah-langkah ini juga tidak akan menolak hak masyarakat Muslim Palestina untuk mempraktikkan iman mereka dengan penuh kebebasan.

“Dalam hal ini, kami meminta rakyat Palestina untuk terus meningkatkan perlawanan merebut kembali Kota Al-Quds dan menghadapi pendudukan Zionis untuk memecahkan pembatasan yang baru diberlakukan di Masjid Al-Aqsha,” ujarnya.

Dia juga mengatakan Hamas menyerukan masyarakat Arab dan negara-negara Islam untuk mendukung keteguhan dan perjuangan rakyat Palestina, terutama di Kota Al-Quds. (T/R01/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.