Negara BRICS Incar Pergeseran Geopolitik dan Ekonomi Global

Johannesburg, MINA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara yang tergabung dalam aliansi ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa) tengah mengincar pergeseran geopolitik dan ekonomi global.

KTT yang akan berlangsung di Johannesburg, Afrika Selatan selama tiga hari mulai Selasa (22/8) akan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin BRICS yang akan membicarakan sejumlah proyek yang berdampak pada dunia. Laporan Al-Mayadeen, Ahad (20/8).

BRICS sedang berupayamengarahkan kancah politik global dari hegemoni Barat selama berabad-abad.

“Sistem pemerintahan global tradisional telah menjadi disfungsional, kekurangan dan hilang dalam tindakan,” ujar Chen Xiaodong, duta besar China untuk Afsel.

“Kelompok ini akan semakin menjadi kekuatan yang gigih dalam membela keadilan internasional,” ujarnya.

Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva diperkirakan akan tiba di negara Afrika itu untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut.

Termasuk diharapkan hadir Indonesia, negara terpadat keempat di dunia dengan populasi Muslim terbesar dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, serta Bangladesh negara terpadat ke-8 di dunia, ke-4 dalam hal populasi Muslim, dan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Presiden Rusia Vladimir Putin, akan bergabung secara online, dengan alasan jadwal yang padat untuk mengurus hal-hal mendesak di negara yang sedang berperang.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov akan melakukan perjalanan ke Johannesburg sebagai gantinya.

Undangan 70 Kepala Negara

Sejumlah 70 kepala negara menerima undangan ke pertemuan itu dari Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

Negara-negara anggota BRICS mewakili lebih dari 40% populasi dunia dan sekitar 23% ekonominya.

Di antara keputusan yang diharapkan pada KTT adalah perluasan blok dan penyambutan resmi anggota baru.

Anil Sooklal, Duta Besar Afrika Selatan untuk Asia dan BRICS, mengungkapkan, 22 negara telah secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan BRICS, dan 23 negara lainnya secara informal menyatakan minat untuk bergabung.

Negara-negara seperti Arab Saudi dan Iran mengajukan permohonan, sementara negara-negara yang berminat antara lain Argentina, Uni Emirat Arab, Aljazair, Mesir, Bahrain, dan Indonesia.

BRICS menawarkan jalan bagi negara-negara untuk menggeser arsitektur global saat ini, lanjutnya.

“Pasar utama sekarang ada di negara-negara Selatan, tapi kami masih terpinggirkan dalam hal pengambilan keputusan global,” imbuhnya.

BRICS (Brazil, Russia, India, China, and South Africa), berdiri tahun 2006, merupakan aliansi ekonomi lima negara berkembang terdepan di dunia. Afrika Selatan baru bergabung kemudian pada 2010.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS pertama berlangsung di Yekaterinburg, Rusia, tahun 2009. KTT kedua tahun 2010 di ibu kota Brazil, Barisila. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)