Washington, 22 Syawwal 1436/7 Agustus 1436 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, telah menandai Israel satu-satunya negara di dunia untuk menentang kesepakatan nuklir Iran.
Dalam pidatonya di Universitas Amerika di Washington, Rabu (5/8), Obama memperingatkan penolakan kesepakatan nuklir antara negara-negara besar di dunia dengan Iran akan mengakibatkan hanya satu pilihan, yaitu perang berikutnya di Timur Tengah.
Obama lebih lanjut menunjukkan penentangan Kongres AS atas kesepakatan dengan Iran akan berarti perang yang tak terelakkan, demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Sebaiknya tidak berbasa-basi. Pilihan yang kita hadapi pada akhirnya antara diplomasi atau beberapa bentuk perang. Mungkin bukan besok, mungkin bukan tiga bulan dari sekarang, namun sesegera mungkin,” tegas Obama.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Obama menjelaskan kemampuan kesepakatan untuk “mendesak Iran bertanggung jawab jika terjadi praktik penipuan pada berkas kesepakatan nuklir.”
Lebih jauh Obama menekankan perlunya tindakan diplomatik tersebut dan potensi manfaat bagi masyarakat internasional.
Presiden Obama menggambarkan rezim Iran “berbahaya dan menindas” serta menambahkan bahwa kemungkinan ada beberapa aset Iran dicairkan untuk digunakan membiayai “kegiatan teroris”; namun ia menekankan bahwa ini saja seharusnya tidak menjadi alasan untuk menarik diri dari kesepakatan sebagaimana bahkan perjanjian cacat pun lebih baik daripada perang penuh secara habis-habisan.(T/P002/R05)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)