Washington DC, 7 Ramadhan 1436/24 Juni 2015 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Hussein Obama menjadi tuan rumah buka puasa Ramadhan di Gedung Putih seperti yang dilakukannya setiap tahun semenjak ia menjadi kepala negara AS, meneruskan acara yang pertama kali diadakan oleh Presiden Bill Clinton.
Obama yang pada masa kecilnya pernah tinggal di Jakarta, mengatakan dalam buka puasa pada Senin (22/6) malam lalu, buka puasa ini sebagai penghormatan pada sekitar 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia.
“Bulan Ramadhan ini adalah waktu pembaruan spiritual dan pengingat tugas seseorang untuk melayani satu sama lain dan mengangkat mereka yang kurang beruntung,” tutur Obama.
Ia juga mengatakan jamuan buka puasa yang diadakannya adalah juga untuk mengingatkan kebebasan yang mengikat kita bersama sebagai warga Amerika, termasuk kebebasan beragama yang tak dapat diganggu gugat.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Hadir dalam buka puasa bersama ini hampir seluruh korps diplomatik perwakilan dunia Islam serta beberapa pemuda Muslim Amerika.
Dalam amanatnya, Obama juga menyebut kisah sukses beberapa Muslim Amerika sebagai contoh. Misalnya Ziad Ahmed, 16, seorang Bangladesh-Amerika yang tumbuh di New Jersey, dua tahun lalu menluncurkan Redefy, sebuah situs Web untuk memerangi stereotip berbahaya dengan mendorong remaja seperti dia untuk berbagi cerita.
Munira Khalif, putri imigran Somalia, berorganisasi untuk mendukung pendidikan anak perempuan di Afrika Timur. Meskipun dia baru saja lulus dari sekolah tinggi di Minnesota, Obama mencatat, dia sudah melobi Kongres agar gadis-gadis di negara berkembang didokumentasikan saat lahir.
Obama menandatangani RUU itu menjadi UU pekan lalu. Dia diterima di semua delapan perguruan tinggi Ivy League dan akan masuk Universitas Harvard.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Batoul Abuharb, lahir di sebuah kamp pengungsi di Gaza, dibesarkan di Houston dan lulus dari Universitas Rice. Setelah menghabiskan musim panas di Gaza bekerja dengan klinik kesehatan PBB, dia mulai meningkatkan distribusi vaksin. PBB kini berencana untuk memperluas kerja di lebih banyak negara di Timur Tengah, kata Obama.
Presiden juga menyebutkan Samantha Elauf, yang membawa kasus pelarangan jilbab yang diterimanya, ke Mahkamah Agung, untuk membela haknya memakai jilbab tanpa mengorbankan kesempatan kerja di Abercrombie & Fitch. “Dan dia menang di Mahkamah Agung”, kata Obama.(T/nrz/P2.)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan