OPCW: PENGGUNAAN SENJATA KIMIA GAS KLORIN MENINGKAT

Menteri Luar Negeri AS, Jon Kerry (Foto : AA)
Menteri Luar Negeri AS, Jon Kerry (Foto : AA)

Washington, 27 Dzulqo’dah 1435/22 September 2014 (MINA) – Menurut sebuah laporan yang disiarkan hari Ahad, Menteri Luar Negeri , John Kerry mengatakan, pemerintah harus bertanggung jawab atas serangan senjata kimia jenis gas klorin yang digunakan sebagai pemusnah massal yang makin meningkat yang merupakan pelanggaran terhadap masyarakat internasional.

Menurut laporan itu, pada 10 September Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan, membentuk tim khusus untuk mengumpulkan “bukti kuat” mengenai bahan kimia beracun yang digunakan “berulang-ulang” di tiga desa di Suriah utara, Talmanes, Al Tamanah dan Kafr Zet.

“Laporan OPCW menimbulkan pertanyaan serius tentang kepatuhan rezim Suriah terhadap Konvensi Senjata Kimia dan Resolusi Dewan Keamanan PBB no 2118 serta aksinya meneruskan penggunaan senjata kimia untuk membunuh dan melukai rakyat Suriah,” kata John Kerry.

Laporan OPCW juga “meningkatkan kekhawatiran terutama terkait serangan dengan senjata kimia jenis gas klorin terhadap rakyat Suriah oleh rezim Assad,” kata Kerry.

“Rezim Assad harus dimintai pertanggungjawaban atas penggunaan senjata kimia gas klorin tersebut terhadap masyarakat internasional.”

Sementara itu, diplomat tinggi Amerika memuji usaha personil militer AS yang memusnahkan senjata kimia gas klorin dengan kapal Cape Ray selama 42 hari dari target tiga bulan.

“Berkat kerja kapal Cape Ray, menghancurkan 600 metrik ton bahan kimia yang meliputi gas mustard dan bahan baku gas syaraf sarin, bahan berbahaya yang mampu membunuh manusia secara massal,” katanya.

Pemerintah Suriah menyetujui penghancuran cadangan senjata kimia setelah serangan pada 21 Agustus 2013.

Menurut Presiden AS, Barack Obama, senjata kimia telah menewaskan sekitar 1.426 orang di pinggiran kota Damaskus. (T/P002/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0