Operasi Badai Al-Aqsa: Lebih dari 1.300 Warga Israel Tewas dalam Sepekan

Jalur Gaza, MINA – telah memasuki hari kedelapan, dengan serangan rudal yang terus berlanjut dan serangan khusus oleh kelompok perlawanan, pada saat daftar pendudukan yang tewas meningkat menjadi lebih dari 1.300 dalam waktu sepekan sejak dimulainya operasi tersebut.

Dikutip dari Palestine Information Center (PIC), Sabtu (14/10), Permukiman Sderot menjadi sasaran pemboman hebat dari perlawanan, menyebabkan korban luka dan kebakaran besar. Menurut Yedioth, 26.000 pemukim mengungsi dari 36.000 pemukim yang tinggal di sana.

Front Dalam Negeri Israel mengumumkan, mereka telah memantau penetrasi pesawat tak berawak ke wilayah Abilin di Galilea Tengah, dan membunyikan sirene peringatan.

Sementara itu, tentara pendudukan Israel mengatakan bahwa pertahanan udara mencegat dua objek tak dikenal di langit Haifa, setelah ledakan terdengar tanpa ada sirene yang berbunyi.

Tadi malam, juru bicara tentara pendudukan mengumumkan identifikasi 7 tentara yang tewas dalam pertempuran sengit yang terjadi di Jalur Gaza pada awal pekan lalu.

Juru bicara militer menyatakan, jumlah tentara yang tewas telah meningkat menjadi 265 tentara, dan proses identifikasi sisa tentara yang tewas masih berjalan, diperkirakan tentara yang tewas melebihi 500 tentara.

Media Ibrani melaporkan, kelompok perlawanan mampu meledakkan sebuah helikopter tentara pendudukan pada hari pertama pertempuran, menewaskan 50 tentara di dalamnya setelah bentrok dengan mereka.

Otoritas pendudukan melaporkan, jumlah korban tewas di pihak Israel telah meningkat menjadi lebih dari 1.300 orang. Sementara jumlah korban melonjak menjadi lebih dari 3.100 orang, namun rincian kematian dan cedera dalam operasi pemboman baru-baru ini dirahasiakan.

Menurut laporan Ibrani, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena pertempuran terus berlanjut dengan pejuang perlawanan Palestina di satu sisi, dan lebih banyak mayat terus ditemukan di pemukiman yang disebut sebagai wilayah Gaza.

Juru bicara tentara pendudukan mengakui kegagalan mereka menemukan tahanan pasukannya dan tak mampu menyelamatkan mereka.

Selama Operasi Badai Al-Aqsa, kelompok perlawanan menangkap puluhan tentara pendudukan dan pemukim, kemudian memindahkan mereka ke Jalur Gaza. Kelompok perlawanan juga mengumumkan terbunuhnya sejumlah dari tentara Israel yang ditangkap oleh serangan pasukan Israel yang intens.

Operasi Badai Al-Aqsa yang diumumkan oleh Panglima Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, Muhammad Al-Deif, dimulai saat fajar pada hari Sabtu ( 7 Oktober) dengan serangkaian serangan terhadap pemukiman dan lokasi militer di Jalur Gaza, membunuh dan menangkap sejumlah besar tentara Israel. (T/R12/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.