Idlib, MINA – Kelompok oposisi di Idlib mengumumkan pada hari Sabtu (6/10), mereka mulai menarik senjata berat dari garis depan, sesuai kesepakatan Turki-Rusia.
Naci Mustafa, juru bicara Front Nasional Pembebasan Suriah bekerjasama dengan The Financial Services Authority (FSA), mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa kelompok-kelompok oposisi mulai menarik senjata berat mereka sesuai dengan perjanjian Sochi.
Mustafa mengatakan, senjata ringan akan tetap ada dan mereka akan terus menggali parit sebagai langkah melawan kemungkinan serangan oleh pemerintah Suriah.
“Penghapusan senjata berat sedang dilakukan dengan koordinasi pemerintah Turki,” katanya.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Setelah pertemuan di Sochi bulan lalu antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, kedua negara sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib, benteng terakhir oposisi Suriah.
Ankara dan Moskow juga menandatangani nota kesepahaman yang menyerukan stabilisasi di Idlib dan secara tegas melarang tindakan agresi.
Berdasarkan kesepakatan itu, kelompok-kelompok oposisi di Idlib akan tetap berada di daerah-daerah mereka, sementara Rusia dan Turki akan melakukan patroli bersama di daerah itu dengan maksud mencegah pertempuran baru. (T/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini