Bandar Lampung, 8 Rajab 1437/16 April 2016 (MINA) – Jadikan kisah kisah Nabi (Sirah Nabawi) sebagai obrolan dalam keluarga untuk ciptakan generasi berperadaban. Demikian disampaikan Pakar Parenting Keluarga Muslim Nasional, Kurnia Widiatuti dalam Seminar Parenting Nasional di Gedung Graha Achava Join Rajabasa, Bandar Lampung, Sabtu, (16/4).
“Mulai hari ini jadikan cerita Rasulullah sebagai perbincangan keluarga. Kita bangun kebanggaan terhadap ilmu. InsyaAllah kita akan mendapati anak-anak kita memiliki sebuah visi peradaban yang maju,” ujarnya.
Menurutnya, untuk menciptakan generasi bervisi pemimpin peradaban harus dengan mencontoh Rasulullah sebagai suri tauladan.
“Jadi tidak ada pilihan lain jika kita ingin memiliki peradaban sehebat masa silam yaitu hanya dengan membangkitkan kembali bagaimana contoh akhlaq Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam ,” katanya.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Inilah yang pernah diingatkan oleh Imam Malik terkait melahirkan pemimpin peradaban masa depan satu-satunya cara adalah menduplikasi langsung seluruh tata cara Rasulullah dalam mendidik generasi pertama.
Oleh karenanya, Kurnia mengajak para orang tua untuk memiliki perpustakaan di rumah masing-masing sebagai ciri keluarga yang mempunyai visi pemimpin peradaban.
“Di masa silam, sebuah keluarga untuk bisa menjadi jembatan peradaban harus memiliki perpustakaan. Karena buku adalah kekayaan keluarga muslim dalam catatan sejarah peradaban Islam,” ujarnya.
Dia mengingatkan, anak sebagai generasi penerus peradaban harus mendapatkan tuntunan dari orang tua di rumah.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
“Anak kita adalah pewaris peradaban, sejarah tak boleh berhenti di generasi kita dan sebuah rumah adalah tempat visi peradaban diletakkan,” katanya.
Ia juga mengutip cerita Ulama besar, Najmuddin Al-Ayyubi yang sejak memilih istripun sudah menjadikan akidah sebagai acuan.
“Aku hanya akan menikahi seorang wanita yang akan menuntun tanganku menuju surga agar lahir seorang anak yang akan menaklukkan Baitul Maqdis,” katanya mengutip pernyataan Najmuddin Al-Ayyubi ketika menolak tawaran untuk menikahi anak Raja dan memilih wanita biasa yang punya visi yang sama dengannya. Kelak lahir dari keturunannya, Sholahuddin Al-Ayyubi sang pembebas Baitul Maqdis. (L/ism/nia/K08).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta