Pakistan Adukan Tindakan India Terhadap Kashmir di PBB

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berpidato di Sidang Majelis Umum PBB (foto: Istimewa)

New York, MINA – Perdana Menteri Pakistan dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-75 pada Jumat (25/9), juga menyinggung masalah perlakuan Pemerintah India terhadap warga Kashmir yang mayoritas Muslim.

Khan menyebut, Pemerintah Hindu-nasionalis India sebagai sponsor kebencian dan prasangka terhadap Islam, sehingga mengancam hampir 200 juta Muslim di negara itu.

“Satu-satunya negara di dunia saat ini di mana, dengan sedih saya katakan, negara yang mensponsori Islamofobia, adalah India,” kata Khan dalam rekaman pidatonya di PBB. Demikian dikutip Al Jazeera, Sabtu (27/9).

PM Pakistan tersebut bahkan menuduh Pemerintah India memberikan keistimewaan kepada warga Hindu dan menganggap umat yang lain tidak setara.

Oleh karena itu, Imran Khan menyerukan PBB untuk bertindak atas sengketa yang terjadi di wilayah Kashmir dan penentuan nasib sendiri melalui plebisit.

“Tidak akan ada perdamaian dan stabilitas yang tahan lama di Asia Selatan sampai sengketa Jammu dan Kashmir diselesaikan berdasarkan legitimasi internasional,” kata Khan.

Wilayah Kashmir terbagi antara India dan Pakistan. Kedua negara itu telah berperang selama dua kali untuk memperebutkan wilayah itu.

Pasukan Keamanan India di Kashmir telah menangkap ribuan pemuda, menggerebek rumah orang, melakukan pemukulan dan sengatan listrik.

Ribuan pengunjuk rasa selama setahun terakhir telah terluka dalam serangan senjata api oleh Pasukan Keamanan India.

Selain itu selama tujuh bulan, wilayah Kashmir mengalami pemadaman komunikasi dengan media sosial dan akses internet. (T/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.