Islamabad, MINA – Pakistan dan Malaysia mengecam meningkatnya agresi Zionis terhadap Masjid Al-Aqsa yang diberkahi dan penyerbuan para ekstremis ke dalamnya, dengan dalih hari besar Yahudi, dan penyerangan pasukan Israel terhadap jamaah Muslim yang bersiaga di gerbang.
Negara Pakistan mengecam keras penyerbuan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan ratusan pemukim pendatang Yahudi pekan lalu, dan menyerukan komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah guna menghentikan agresi Zionis di wilayah tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Mumtaz Zahra Baloch, mengatakan dalam konferensi pers, “Pakistan mengecam keras penyerbuan Masjid Al-Aqsha baru-baru ini oleh kelompok ekstremis Yahudi di bawah pengawasan pasukan pendudukan Zionis Israel.” Demikian Palinfo melaporkan, Ahad (24/9).
Dia berpendapat bahwa serangan yang terus menerus merupakan pelanggaran mencolok terhadap norma dan konvensi internasional yang relevan, dan merupakan penghinaan terhadap perasaan keagamaan umat Islam di seluruh dunia.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Baloch kembali menegaskan, seruan Pakistan kepada komunitas internasional bekerja secara terkoordinasi mengakhiri praktik Zionis yang semakin meningkat demi kepentingan perdamaian, keamanan dan stabilitas di Timur Tengah dan sekitarnya.
Sementara itu, Malaysia mengecam penyerbuan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan para ekstremis pemukim pendatang Yahudi pada pekan lalu, dan penyerangan terhadap para jamaah yang bersiaga di salah satu pintu masuk Masjid Al-Aqsa.
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan bahwa serangan terhadap jamaah adalah tindakan provokatif disengaja dan pelanggaran mencolok terhadap kesakralan tempat-tempat suci, yang bertujuan untuk menantang status sejarah dan hukum Al-Quds dan Tempat Suci.
Malaysia meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam meminta pertanggungjawaban pada pendudukan Israel atas tindakan kekerasan terhadap kemanusiaan yang terus berlanjut dan ketidakpedulian mereka terhadap prinsip-prinsip hukum internasional yang tak terhitung jumlahnya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Malaysia menyerukan penghentian segera “semua tindakan provokasi dan kekerasan demi perdamaian dan keamanan. Komunitas internasional tidak dapat mengabaikan serangan Israel yang sedang berlangsung dan kebijakan apartheid yang melanggar hak-hak dasar, kehidupan, penghidupan dan martabat warga Palestina yang berbeda agama di tanah mereka sendiri.”
Malaysia menegaskan kembali komitmennya terhadap sikap prinsipnya bahwa “Palestina berhak menjadi negara yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 dengan Al-Quds Timur sebagai ibu kotanya. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya