Pakistan Minta Komunitas Internasional dan Media Soroti Penderitaan Masyarakat Kashmir

Aksi protes saat memperingati Kashmir Black Day. (Foto: Kashmir Media Service)

Jakarta, MINA – Presiden Republik Islam Pakistan Arif Alvi mengatakan, komunitas internasional dan media harus menyoroti penderitaan masyarakat yang Diduduki Secara Ilegal (IIOJK).

“Komunitas internasional dan media harus menyoroti penderitaan orang-orang yang tidak berdaya ini dan meminta pertanggungjawaban India atas kebrutalan dan pelanggaran hak asasi manusia di IIOJK,” kata Alvi dalam peringatan Kashmir Blak Day, Jumat (27/10).

“Hari ini, saya memberi penghormatan kepada teladan keberanian masyarakat Kashmir dalam perjuangan mereka yang berkelanjutan demi hak untuk menentukan nasib sendiri sekaligus melawan tindakan berlebihan yang dilakukan oleh pasukan India. Tentu saja pengorbanan mereka tidak akan sia-sia,” ujarnya.

Alvi menegaskan, Pakistan telah menekankan dalam beberapa kesempatan bahwa perdamaian dan stabilitas di Asia Selatan tetap bergantung pada penyelesaian damai sengketa Jammu dan Kashmir sesuai dengan resolusi DK PBB yang relevan dan aspirasi masyarakat Kashmir.

“India harus menyadari bahwa mereka tidak bisa menekan perjuangan kemerdekaan warga Kashmir dengan menggunakan kekerasan. Pakistan telah menunjukkan dukungan dan solidaritasnya yang teguh terhadap saudara dan saudari Kashmir yang tertindas sejak awal Pendudukan India pada tahun 1947,” ujar Alvi.

“Pakistan akan terus melakukan hal ini hingga penyelesaian akhir perselisihan tersebut sejalan dengan resolusi DK PBB dan sesuai dengan aspirasi rakyat Kashmir,” tuturnya.

Pada 5 Agustus 2019, pemerintah nasionalis Hindu yang dipimpin PM Narendra Modi mencabut status negara bagian Jammu dan Kashmir. Langkah itu secara otomatis membuat konstitusi Kashmir yang terpisah tidak lagi berlaku, dan perlindungan khusus terhadap lahan dan pekerjaan warganya dihapus.

Tanggal 27 Oktober 1947 adalah salah satu hari tergelap bagi masyarakat Kashmir. Pendudukan India di Jammu dan Kashmir, yang dimulai pada hari itu, menghambat aspirasi sah warga Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri. Untuk itu, setiap tanggal 27 Oktober diperingati sebagi . (R/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: sri astuti

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.